Kamis, 20 Mei 2010

memahami Al-Qur'an

Al Qur’an adalah mukjizat yang diturunkan Allah SWT untuk menjadi petunjuk pada semua umat manusia. Al Qur’an adalah sumber utama kita dalam belajar. Kitab suci kita ini memiliki kandungan mukjizat yang luar biasa. Bukan sembarang kumpulan pengetahuan, karena Al Qur’an adalah ciptaan Allah SWT yang isinya akan terjaga hingga akhir zaman.
Tak sembarang orang bisa menemukan rahasia Al Qur’an itu bila tanpa meyakini dengan penuh. Hanya orang-orang yang meyakini Al Qur’an secara total, sempurna dan menyeluruh yang bisa menghidupkan nilai-nilai dan pengetahuan yang ada didalamnya. Dengan memehami dan mengamalkan setiap ayat dalam Al Qur’an, barulah kandungan Al Qur’an itu akan tumbuh dan hidup menjadi bagian dari diri kita.
Bagaimana agar Al Qur’an dapat hidup dalam dada kita?
Ajukanlah pertanyaan-pertanyaan ini pada diri kita:
Æ Apakah saat membaca Al Qur’an yang telah merasakan bahwa semua ayat itu tertuju pada diri kita?
Æ Apakah saya telah menilai diri sendiri berdasarkan ayat-ayat yang sudah saya pelajari?
Æ Sudahkah saya cukup berusaha mempraktikan apa yang sudah saya ketahui dari ayat-ayat Al Qur’an itu semaksimal mungkin?
Æ Apakah saya telah berusaha memperbaiki diri dengan pengetahuan saya tentang sifat-sifat manusia yang telah saya pelajari dalam Al Qur’an?
Æ Masih adakan ayat-ayat Al Qur’an yang belum say abaca?
Æ Adakah kewajiban dalam Al Qur’an yang belum saya penuhi?
Æ Masih adakan ayat-ayat Al Qur’an yang belum saya pahami?
Æ Saat bertemu orang lain apakah saya telah mengenalinya dengan petunjuk-petunjuk dalam Al Qur’an tentang sifat-sifat manusia?
Æ Sudahkah saya menghidupkan ayat Al Qur’an dengan mempergunakannya sebagai dasar berinteraksi dengan orang tersebut?
Æ Saat memahami suatu hal, sudahkah saya mengingat ayat Al Qur’an yang mungkin berkaitan dengan peristiwa yang saya sedang hadapi?
Æ Bila ada suatu kejadian yang menimpa saya , apakah saya berusaha untuk “bertanya” kepada Allah SWT dengan mentadzaburi Al Qur’an?
Æ Sudahkah kecintaan kepada Al Qur’an tumbuh dalam hati saya dengan selalu berhukum dan kembali padanya setiap kali ada masalah?
Æ Sudahkah saya menempatkan petunjuk dari Al Qur’an jaug tinggi diatas petunjuk-petunjuk lain buatan manusia?