Oleh: Joni Lis Efendi
“Cerita-cerita memiliki kekayaan yang melebihi kenyataannya. Tulisan saya mengetahui lebih banyak daripada saya. Yang harus dilakukan seorang penulis adalah mendengarkan bukunya. Ia akan membawamu ke tempat yang tidak kamu duga.”
Modeleine L’engle
(Penulis novel A Wrinkle in Time)
Siapa saja memiliki peluang sama besarnya dengan J.K. Rowling, Stephen King, John Grisham, Habiburrahman El-Shirazy, Asma Nadia, Budi Dharma, Seno Gumira Ajidarma, Gus TF Sakai, Andrea Hirata, Afifah Afra, dan sebagainya, untuk jadi penulis beken. Nggak butuh rumus nyelimet, teori kusut-masai, harus jadi pengelana bertahun-tahun untuk dapatin segudang pengalaman, kalo cuma pengen menulis sebuah novel hebat atau cerpen yang keren. Karena semuanya sudah ada dalam pikiran kita. Sesuatu yang teramat dekat, bukan?
“Cerita-cerita memiliki kekayaan yang melebihi kenyataannya. Tulisan saya mengetahui lebih banyak daripada saya. Yang harus dilakukan seorang penulis adalah mendengarkan bukunya. Ia akan membawamu ke tempat yang tidak kamu duga.”
Modeleine L’engle
(Penulis novel A Wrinkle in Time)
Siapa saja memiliki peluang sama besarnya dengan J.K. Rowling, Stephen King, John Grisham, Habiburrahman El-Shirazy, Asma Nadia, Budi Dharma, Seno Gumira Ajidarma, Gus TF Sakai, Andrea Hirata, Afifah Afra, dan sebagainya, untuk jadi penulis beken. Nggak butuh rumus nyelimet, teori kusut-masai, harus jadi pengelana bertahun-tahun untuk dapatin segudang pengalaman, kalo cuma pengen menulis sebuah novel hebat atau cerpen yang keren. Karena semuanya sudah ada dalam pikiran kita. Sesuatu yang teramat dekat, bukan?