Selasa, 31 Desember 2013

Perjalanan 2013

Dari awal tahun, aku udah ngrasain kalau 2013 itu bakal berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dan benar! sepanjang tahun 2013 itu istimewa.
Tak terasa ini udah di penguhujung 2013, rasanya nggak afdhol kalo nggak flashback kejadian sepanjang 2013 ini, hihihi...
Januari
Awal tahun sekaligus sebagai bulan sibuk buatku. Dua minggu pertama, ada UAS semester 3. Yang aku rasain ketuka kuliah itu beda sama sekolah. Dulu waktu sekolah hampir tiap hari belajar, minimal ya ngerjain PR, lha pas kuliah pulang dari kampus kalau nggak main, nonton film, ya tidur. Belajarnya kalau mau UTS sama UAS. parahnya keterlaluan. kerja otaknya jadi menurun

Oke, back to focus. Yihaaaaaaa... untuk pertama kalinya dapat cumlaude. Senang banget rasanya. Nggak peduli sama hasil teman-teman lain, yang penting nilaiku meningkat dan memuaskan :D UAS selesai, artinya libur panjang. Eh, ternyata banyak kegiatan.
Setelah UAS, ada pagelaran tari di gedung Taman Budaya Tegal. Ini juga kali pertama aku nari di depan umum dengan penonton yang lumayan banyak. Beruntung juga bisa menjadi bagian dari panitianya. Dalam kegiatan itu akhrinya punya banyak teman baru. :D
Usai pagelaran 2 hari, ada KMD (Kursus Mahir Dasar), semacam diklat kepramukaan di kampus dan ini berlangsung 8 hari. 3 hari terakhir itu ada kemahnya, seru banget setelah lama nggak ngrasain tidur di tenda :). Ketika kegiatas selesai, selepas bongkar tenda, kebetulan tanggal 27 Januari. this is my special day aku dikasih kejutan guyuran berbotol-botol air sampai basah kuyup sekujur tubuh. Malu banget jadi tontonan anak sekampus. Nggak sampai di situ, malam harinya di kos juga diguyur air lagi sama teman-teman kos. Ya bahagia ya apes juga. Manis dipaginya, bangun tidur udah disodorin kue ulang tahun, terima kasih keluarga kecilku ;).

Minggu, 22 Desember 2013

Bubur Ayam


Bubur ayam!
Yapp... apa yang kalian pikirkan tentang bubur ayam? pasti ada bubur putih, ditabur ayam dan bumbu-bumbu, lalu di beri kuah santan.

Saat jalan-jalan di alun-alun Kota Tegal, di sebelah Roti Maryam, ada gerobak yang jual bubur ayam. Tapi ini beda dengan bubur yang aku jelaskan diatas. Bubur ini nggak pake santan, jadinya segarrrr...
Sarapan pagi sama bubur ayam non santan, plus sambal dengan minuman teh hangat itu judulnya nikmat :D

kalau mau makan bubur ayam yang berbeda, bisa kalian cobain di sebelah barat alun-alun Kota Tegal setiap pagi. Nggak bakal nyesal kok, porsinya pas.

Roti Maryam di Alun-Alun Tegal


Pertama kali mendengar nama roti ini, bayanganku langsung tertuju kepada makanan Timur Tengah. Ketika ditawari untuk membeli ini, tentu saja mengangguk cepat.
Hari sabtu, ketika jalan-jalan ke alun-alun kota Tegal, aku dan temanku langsung menuju sebuah kedai yang mangkal di sebelah barat Alun-alun. Kami memesan dua porsi. Ketika ditanya mau ditambah campuran apa, diantara keju, misis  coklat sama gula halus, temanku menyarankan pilih yang gula halus aja. 
Hampir lima menit menunggu, pesanan kami sudah siap. Roti dan gula halus ternyata dipisah tempatnya. Yang ada dipikianku ketika melihat makanannya adalah "ini gimana makannya?" sumpah deh polos banget.
Aku akhirnya memotong menggunakan sendok. Ow owwwwwww...... ternyata alot sodara-sodarahh... Hampir frustasi aku motong rotinya karena nggak bisa-bisa sampai temanku ketawa puas banget. Nggak sabar, jadilah aku turun tangan. kusobek pakai kedua tangan. Mengikuti temanku, roti yang sudah dipotong lalu di cocolkan ke dalam gula. Nikmaaaaaaat....... beneran enak deh. Rotinya yang sedikit berminyak, dengan rasa manis-manis asin.... gurih, ditambah pula gula halus. *Maklum pertama kali makan. norak
Berasa capek makan roti yang berdiameter 15 cm itu, akhirnya semua gula halus kutaburkan ke atas roti dan kusewir-sewir pake tangan karena tekstur rotinya memang nggak menggumpal jadi satu, tapi seperti adonan panjang yang dibuat melingkar.
Fhiuuuuh.... setelah selesai, kenyang didapat, nikmat terasa, capek juga nggak salah. After all, roti ini kurekomendasikan buat teman-teman semua. 
Bisa cari di sebelah barat alun-alun Tegal setiap pagi hari :D

Kuliner Tegal

Udah dua setengah tahun, sayang banget kalau nggak bagi-bagi info tentang sesuatu yang ada di Kota Bahari ini. Kali ini aku mau bikin list kuliner yang pernah kunikmati di Tegal ini :)


  1. Olos Tegal
  2. Tahu achi
  3. Bubur ayam alun-alun
  4. Roti maryam alun-alun
  5. Mie ayam alun-alun
  6. KedaiAWE
  7. Special sambal
  8. Sambel layah
  9. Shelter
  10. Bakso n Mie ayam Pak Peno
  11. Soto Krisna pasar pagi
  12. Sate kambing tirus
  13. Pizza Hut
  14. Big Berry
  15. Mac Donal's
  16. Buntos
  17. Istana Mie
  18. Nakula Cafe  
  19. Bumbu Hot 
  20. Ropita

*Klik nama makanan untuk baca penjelasannya :)

Minggu, 15 Desember 2013

Kora-kora

Lampu sorot memancar berputar ke segala penjuru, pertanda suatu tempat sedang digelar pasar malam.
"Kita kesana yuk," pintanya mendadak menunjuk sebuah sinar putih yang bergerak-gerak di atas langit.
"Mau ngapain? paling cuma mainan anak-anak," tolakku cuek.
"Daripada di sini dari tadi aku cuma liatin muka kusutmu itu. Udah deh, nggak usah galau sama orang yang nggak punya hati. yuk have fun aja..." tangannya dengan sigap langsung menarik tanganku menuju motor merah yang terparkir beberapa meterdaari bangku taman yang kami duduki kini.
*** 
"Lisa, kenapa mendadak berhenti?" Seseorang menyadari gerakan langkahku.
Aku menggeleng, "Maaf Sya, aku nggak bisa," ucapku lirih, nyaris tak terdengar tertutup suara riuh rendah para pengunjung pasar malam.
Tasya menatapku lama. "Kamu nggak bisa lari terus-menerus dari kenyataan Lis,"
Mendadak mataku menghangat diiringi lesir angin malam yang kian menusuk tulang.
"Lisa, udah dua tahun. Daniel juga pasti udah tenang di alam sana." Tasya merengkuh tubuh kecilku.
"Semua gara-gara aku. Kamu lihat kora-kora yang disana, karena permainan itu Daniel pergi." Isakanku semakin menjadi.
Seberapapun waktu yang telah berlalu, kejadian malam naas itu tak akan pernah bisa hilang dalam ingatanku. Daniel. Seorang sahabat yang kukenal selama dua tahun. Dia selalu menerima segala curahan hatiku tentang lelaki yang kusuka. Dia yang tak pernah mau melihatku bersedih. Dia yang selalu memarahiku karena terlalu bodoh mengartikan cinta. Dia yang kutahu sebenarnya memiliki rasa lebih dari seorang sahabat terhadapku.
Dua tahun lalu, ketika seorang lelaki menghianatiku, dia orang pertama yang memberikan pundaknya untukku bersandar. Dia yang rela naik kora-kora demi menemaniku menaiki permainan itu. Dia yang akhirnya tidak bisa menahan sakitnya karena tak bisa mengontrol kesstabilan jantungnya. Dia yang tak pernah mengatakan kalau sebenarnya punya penyakit lemah jantung. Dia pula yang hingga kini memenuhi pikiranku, membuat diri ini terus merasa bersalah karena tak pernah tahu kelemahan sahabatnya. Sebuah kebodohan yang tak termaafkan.


*gambar : http://moniceoktavina.blogspot.com/

Sabtu, 23 November 2013

Setengah Mati Merindu

mengapa waktu tak pernah berpihak kepadaku
apakah aku terlalu, terlalu banyak berkelana
mengapa kita masih saja tak pernah bersatu
selalu saja bertemu, bertemu saat kau milik yang lain
mungkin kau bukanlah jodohku, bukan takdirku
terus terang
aku merindukanmu, setengah mati merindu
tiada henti merindukanmu
masih hatiku untukmu, aku tetap menunggumu

mengapa waktu tak pernah berpihak kepadaku
apakah aku terlalu, terlalu banyak berkelana
mungkin kau bukanlah jodohku
atau bahkan bukan takdirku
terus terang (terus terang)
aku merindukanmu, setengah mati merindu
tiada henti merindukanmu
masih hatiku untukmu, aku tetap menunggumu
aku merindukanmu, setengah mati merindu
aku merindukanmu, masih hatiku untukmu
aku tetap menunggumu (ku tetap menunggu)
(setengah matiku menunggumu) menunggumu
aku tetap menunggumu

 Tiga hari perjalanan di bis terlalu banyak dengerin lagu ini jadinya sampai masuk hati. 
Merindu dan menunggu.

Kamis, 21 November 2013

Dengarkan aku!

Kamu manis dalam banyak hal. Dengan begitu, ga heran banyak orang yang jatuh cinta sama kamu, termasuk... Aku. 

akhir-akhir ini mata dan pikiranku mulai nggak beres nih, biasanya, sebelum-sebelumnya, aku bersikap biasa aja ke semua teman-teman lelakiku.

Dan ini sepertinya aku mulai berpikir aneh. satu dua teman lelaki kuperhatikan dengan intensitas yang lebih dari biasanya. Pakaiannya, senyumannya, cara bicaranya, cara melindunginya. Salahkah? dua orang dengan beda karakter, beda sifat, beda cara mengungkapkan keakrabannya. dan dua-duanya mendadak sering terlintas dalam benakku.

Tuhan, jauhkan pikiran nggak baik ini. Mereka teman-temanku. Selamanya akan tetap menyadi teman dan sosok kakak yang baik untukku. Tidak lebih.

Selasa, 05 November 2013

Persamaan & Perbedaan Pendekatan Keterampilan Proses dan Scientific


Persamaan :
Keduanya dapat mendorong dan menginspirasi siswa agar mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran.


Perbedaan :

Melalui PKP siswa belajar mengamati, mengklasifikasi, mengkomunikasikan, mengukur, memprediksi, bereksperimen, menemukan, dan menyimpulkan.


Melalui pendekatan scientific siswa belajar mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran.
*perlu banyak analisis untuk cari lebih detail

Manfaat Pendekatan Keterampilan Proses

Terdapat beberapa manfaat yang dapat dicapai dengan menerapkan PKP dalam
pembelajaran di SD-MI (Funk, 1985; dari Moedjiono dan Moh. Dimyati, 1992/1993:
14)  sebagai berikut:
1.  Dengan  penerapan  PKP  dalam  pembelajaran,  murid  akan  memperoleh pengertian yang tepat tentang hakekat ilmu pengetahuan;
2.  Dengan  penerapan  PKP  dalam  pembelajaran  berarti  murid  bekerja  dengan ilmu  pengetahuan,  tidak  sekadar  memperoleh  informasi  tentang  ilmu pengetahuan itu.
3.   Dengan  penerapan  PKP  dalam  pembelajaran,  murid  secara  serentak  belajar tentang proses dan produk ilmu pengetahuan.

Senin, 28 Oktober 2013

Antologi #9


Akhirnya kesampaian juga ngasih hadiah buat mama :D



Judul : Mama, Gelar Pahlawan Sepanjang Masa
Kategori : Faksi (Antologi) / Antologi Puisi dan Fiksi Mini
Terbit : Agustus 2013
Penulis :
Tubagus Rangga Efarasti, Mifta Resti, dkk
Tebal : --xv + --178 halaman
Ukuran : 14cm x 20cm




Semangat Sumpah Pemuda


Seperti sama-sama kita ketahui, hari ini kita akan memperingati Hari Sumpah Pemuda, yaitu tanggal 28 Oktober. Mengingat pengalaman selama Orde Barunya Suharto (dan Habibi juga, tentu saja!) maka patutlah kiranya kita mengharapkan bahwa Hari Sumpah Pemuda kali ini akan diperingati secara lain, berbeda dengan yang dilakukan selama tiga dasawarsa yang lalu. Apalagi, atau lebih-lebih lagi, ketika dewasa ini negara dan bangsa kita sedang dilanda oleh berbagai kerusuhan, oleh rasa permusuhan antar berbagai komponen bangsa, oleh kegiatan-kegiatan terbuka atau tersembunyi kekuatan gelap Orde Baru, oleh kerusakan moral di kalangan “elite” , dan oleh segala macam penyakit-penyakit berat lainnya warisan rezim militer Suharto dkk.
Pemuda dalam siklus hidup seorang manusia merupakan sebuah masa dimana seseorang mengeksplorasi dirinya. Semangat yang menggebu-gebu dan tekad yang membara identik dengan seorang pemuda.

Minggu, 20 Oktober 2013

cerita akhir pekan


Untuk kau, terimakasih semuanya atas hari ini.
Hari terakhir bersama sebelum kukembali ke perantauan, sebelum kau menggunakan kembali jas putihmu dan sibuk dengan jarum suntik serta sphygmo mamometer.
Perjalanan hari ini memang tak terencana. Berawal dari kalimat, “Pengen mie ongklok” yang kuketik dalam pesan singkat, kamu langsung mengiyakan. Jadilah hari ini kita menghabiskan waktu di kotanya Mie ongklok.
Pagi, ketika wekerku menunjuk angka delapan, klakson mobilmu sudah terdengar di depan rumah. 
Perjalananpun dimulai setelah aku pamit kepada orang rumah.
Belum sampai enam puluh menit, mobil sudah terparkir manis di samping kanan Perpustakaan Daerah. Sesaat setelah keluar dari mobil, kau menatapku lama, menunggu responku. Tak tahan, akhirnya aku tersenyum juga dengan arti 'terima kasih'.

Jumat, 11 Oktober 2013

Wisata Malam



Kali ini mau sedikit cerita tentang wisata malamku kemarin bersama ketiga teman dekatku. Sebut saja namanya Dina, Doni, dan Danu. Ini sebuah petualangan tak terencana ke Pemandian air hangat Guci.
Sebagai prolog, kuceritakan sedikit kronologinya kenapa aku bisa sampai ikut wisata ‘tak biasa’ ini. oke, pertama kemarin adalah malam jumat, tak ada asalan untuk belajar karena esoknya tak ada perkuliahan. Kedua, aku mau mudik, jadi ini bisa dikatakan main ‘mumpung masih di Tegal’.
Semua berawal dari ajakan Dina. Sore-sore datang ke kos, terus curhat katanya diajak Doni ke Guci. Dia pengen, tapi nggak mau kalau cuma berdua. Jadilah ngajak aku. Kalau cuma aku doang, itu nggak mungkin, tentu harus ngajak satu cowok buat boncengin aku. Tahu sendiri medan ke Guci itu berkelok tajam, naik turun pula.
Jadilah kami berempat berwisata malam ke Guci. Kalau aku sih yang penting main aja, perkara disana mau ngapain, urusan nanti.
Setelah isya, aku dan Dina berangkat ke kosan Doni dan Danu. Awalnya Danu bergeming dengan rayuan cewek-cewek cantik ini buat ikutan main, dan setelah setengah jam akhirnya dia luluh juga.
Kami berempat berangkat dari kota Tegal tepat setengah delapan malam. Doni bareng Dina, sementara aku sama Danu. Sepanjang jalan aku dan Danu ngobrol macem-macem, biar nggak sepi di perjalanan.  
Tepat pukul Sembilan, kami berhenti di minimarket setelah belokan menuju Guci. Suasana dingin pun mulai terasa. Kami beli beberapa bungkus cemilan untuk bekal disana.
Sekitar pukul setengah sepuluh, angin malam pegunungan mulai berani menggoda tubuh kami. Aku dan Dina yang dijok belakang pun mulai terasa dingin, apalagi Danu dan Doni yang posisinya di depan. Danu bahkah mulai merancau kedinginan, tangannya hampir beku katanya. Kurasa suhunya belasan derajat selsius. Anginnya berasa kayak air es, langsung nusuk kulit.

Senin, 23 September 2013

review novel Revolusi (Reza Nufa)

 
Judul: Revolusi (Seiring waktu, cinta akan berevolusi dan menemukan jalannya).
Penulis: Reza Nufa
Penerbit: byPass
Tahun Terbit: Juni 2013 (Cetakan I)
Harga: Rp. 45.000
Jumlah halaman: 286 hal.
ISBN (10):  602-1871-54-5
ISBN (13): 978-602-1871-54-6
*
Blurb:
Malam ini Dira ulang tahun. Irham membawanya ke lantai tertinggi sebuah gedung yang baru separuh jadi. Dira terkejut. Ternyata sudah ada meja bundar kecil ditemani dua kursi, sedikit makanan di atasnya, serta beberapa lilin yang membuat suasana romantis. Di kursi itu, mereka saling tatap. Lama terdiam untuk mengerti hati masing-masing.

Sabtu, 07 September 2013

malam berbintang

kamu tahu apa yang ada dipikiranku saat ini?
dibawah sinar bulan dan kerlip-kerlip bintang yang mengelilingi, aku menginginkanmu duduk di sebelahku. Bukan untuk menikmati romantisme malam yang syahdu ini. Hanya ingin kudengar pikiran-pikiran bijakmu.
Ingin kuceritakan yang sedang terjadi kini. Ya, menyangkut sahabat dan cinta. dua kata itu memang selalu membuat rumit suatu permasalahan ya.... hubunganku dengan sahabatku yang satu, juga mengenai cinta sahabatku yang lain. Aku tahu, ya setidaknya aku tahu sebagian apa yang sedang terjadi, apa yang melatarbelakangi permasalahan-permasalahan ini. 
Dan kau tahu, tanpamu aku masih tetap menjadi boneka yang hanya mampu terdiam mendengar mereka bersuara. Ingin kukatakan apa yang kutahu namun nyatanya aku terlalu takut. aku tak ingin menyakiti sahabatku, aku tak ingin kehilangan senyuman-senyuman itu, walaupun sebenarnya aku sama saja dengan memberikan harapan palsu pada mereka.
kamu tahu apa yang kuharapkan dan harus kau lakukan? datanglah. Ajaklah aku bertukar pikir agar aku bisa menengahi setiap permasalahan yang ada di sekelilingku, tanpa melibatkanmu. Hanya itu, sayang.

Jumat, 06 September 2013

Aku cemburu

Aku cemburu....
Ya, aku cemburu dengan tokoh perempuan pada novelmu. 
Membaca novel tersebut, kubayangkan bahwa tokoh lelaki itu ya kamu, penulisnya.
Setiap dialog-dialog yang berbaris rapi memenuhi halaman, membuatku semakin iri padanya, pada tokoh perempuan yang saling bertukar rasa dengan lelaki si tokoh utama.
bohong jika kukatakan lelaki itu bukan kamu. 
tokoh itu hidup ditubuhmu, dan aku mengagumimu.

Udah, itu aja.

Kamis, 29 Agustus 2013

Pamit

Kabeh wis rampung. Ya, ora ana tambahan pitakon utawa koma. kertu undangan iki wis ana nang tangan, ora bisa kaobah maning.
"Dik, mas wis ngerti kabean. Mas njaluk ngapura ora bisa ngapa-apa. Mas uga ngeri sejatine koe tresna karo sapa. Nanging, mas ora ndue hak nalika koe mutuske mlaku karo wong liya, wong kang luwih ngerteni karepmu."
Aku ora bisa nesu, uga ora bisa ngguyu, atine wis kadung lara. "Nggo ngapa mas teka maning? patang taun aku ngenteni dewek. Apa tau mas nemoni aku? apa tau mas takon kahananku? ora mas! aku wis kesel ngenteni. Aku ora meh terus-terusan nglarani atiku dewe, uga ati wong tuwaku. Umur saya tambah, wis kudu nduwe tujuan urip kang tetep. Aku ya ngapura yen saiki wis karo wong liya." Luh ing mata tumetes mbanjiri pipi kang wis abang.
"Aku melu seneng yen koe seneng wis karo wong liya, aku pamit, dik."
Ya, pamitmu kaya nalika pamit patang taun kepungkur, Mas.


Kamis, 22 Agustus 2013

Kirab Panji - Hari Jadi Banjarnegara ke 182

Dirgahayu Kota Banjarnegara yang ke 182. Semoga menjadi kota yang semakin dikenal di dunia luar dan infrastrukturnya menjadi lebih baik.
Ada apa sih yang istimewa di Hari Jadi Banjarnegara ini?
Pasti ada kegiatan istimewa yang rutin diadakan. Untuk masyarakat Banjarnegara pasti udah tahu dong? Yap, KIRAB PANJI dan ARAK-ARAKAN pejabat daerah.
Cerita sedikit nih tentang acara Kirabnya, monggo yang mau baca...
Barisan dalam Kirab Panji, pertama adalah para prajurit yang membawa tombak-tombak pusaka yang bersejarah, dibelakangnya ada gambar-gambar Pahlawan Banjarnegara (dibaca: Bupati terdahulu) Mulai dari K.R.T Dipayudha IV selaku Bupati pertama, hingga Bapak Bupati yang sekarang, Sutedjo Slamet Utomo, SH, M.Hum
Di belakang prajurit, dilanjutkan barisan para pejabat daerah. Mulai dari Bapak Bupati beserta ibu, bapak wakil Bupati berserta ibu, lalu diikuti para anggota dewan perwakilan rakyat daerah dan para kepala bagian di sekretariat daerah  (Sekda) dan pemerintah daerah (Pemda)
Pada barisan terakhir, yang merupakan barisan yang paling ditunggu-tunggu masyarakat Banjarnegara, adalah gunungan yang berisi hasil usaha daerah Banjarnegara. Tahun ini, ada tujuh gunungan yang berisi hasil bumi persawahan seperti padi, jagung, umbi-umbian, ada gunungan buah-buahan diantaranya salak, pepaya, jambu, jeruk, nanas, lalu sayuran mulai dari kentang, lobak, sampai kacang panjang, juga ada jajanan pasar khas Banjarnegara seperti apem dan jipang.
Usai arak-arakan, biasanya gunungan diletakkan di depan pintu gerbang Pendopo atau di alun-alun, kemudian menjadi rayahan warga yang konon mitosnya jika bisa mendapatkan sesuatu dari gunungan itu, akan mendapatkan berkah. Wallohualam.
 ini gambar-gambarnya :-)




Rabu, 21 Agustus 2013

Akhir Kisah Kita

Hai Tuan, apa kabarnya?
Mungkin kau baik-baik saja di sana.
Tapi kutahu, aku tak baik-baik saja di sini.

Mungkin kau tak tahu apa yang terjadi denganku sepanjang kepergianmu ratusan hari silam. Ribuan jam selepas menghilangnya kamu dari pandanganku, aku tak kuasa untuk menggenggam kerinduan. aku tak yakin kau akan datang kembali.
Ribuan jam setelahnya, aku mencoba membuka jalan untuk yang ingin mendekat. Setengah hati, mungkin tak apa. Aku tak peduli bagaimana caranya menghapus jejakmu di hati ini. Pada akhirnya aku menyadari imbasnya begitu fatal. Hati membeku dan pikiran mengeras.
Banyak telapak kaki melangkah pada jalan yang kubuat. Banyak pula lelah yang kudapat. Tak kunjung kutemukan kedamaian dalam dada. Dengan kerasnya namamu tak mau terhapus oleh waktu. Aku putus asa terjebak oleh perangkap ketidakpastianmu dalam kurun yang tak sebentar.

Kemarin. Ya, kemarin ketika peringatan kemerdekaan Republik Indonesia. Kurasa hari itu juga kemerdekaan hatiku. Setelah ratusan hari kau pergi, tiba-tiba muncul di depan mata. Wajahku menghangat, sementara tangan dan kakiku mendingin.Aku tahu, aku sedang merasakah hal yang sama seperti sebelum kau menghilang.

Selasa, 13 Agustus 2013

Proposal Cinta

Hai diary,
Kamu pasti tahu apa yang sedang terjadi denganku. Ya, sekian hari aku berusaha menahan rindu ini, pada akhirnya jebol juga. Aku memang merindukannya.
Setahun ini aku benar-benar kehilangannya. Hilang? Ah, bahkan memiliki pun belum pernah. Kuperjelas lagi, tahun-tahun sebelumnya, kami sesekali bertemu, yah walaupun tak pernah janjian sebelumnya. Dengan pertemuan yang tak disengaja itu setidaknya bisa menebus rinduku sebelumnya.
Jika ada kata move on, mungkin aku orang paling bodoh yang tak bisa melakukannya. Aku mengerti dengan kata itu, bahkan sangat paham. Beberapa tahun yang dilematis, memberi harapan semu pada diri sendiri, terkadang malah membuat sakit.
Mencintai tanpa berani mengungkapkan juga kebodohan berikutnya. Bukannya aku tak mau mengawalinya, tapi aku terlalu takut untuk menerima kenyataan jika nanti tak sepihak denganku. Itu sangat menyakitkan, ratusan kali lipat dibanding kehilangan jejaknya setahun ini.
Radith, kumerindukanmu.
***
                “Kenapa sih mukanya dilipat mulu? Sedih ya mau jauh dari aku?” Goda Vira, sepupu yang seumuran denganku.
                “Apaan sih.” Aku sedang tidak mood untuk bercanda.
                “Nyesel nggak bisa liat atau ketemu Radith?” Tebaknya yang ternyata benar.
                Aku enggan menjawabnya, toh dia juga sudah tahu jawabanku. Kedatanganku ke rumahnya, memang tak lain untuk menunggu jika ada keajaiban untuk bertemu Radith. Sayang sejak setahun terakhir, ketika setiap akhir bulan aku menginap di rumah Vira, tak sekalipun aku melihat Radith. Rumah Vira dengannya hanya berjarak lima rumah, jadi jika dia keluar rumah dan aku di balkon lantai dua rumah Vira, bisa melihatnya dengan jelas.
........... klik judul untuk lanjut membaca ...............

Minggu, 11 Agustus 2013

Rembulan tenggelam di Wajahmu


Sebuah nasihat penggugah jiwa 

 
Baca buku ini selama dua hari benar-benar menggetarkan. Perjalanan seseorang yang sangat berliku.
Perjalanan seorang bernama Reihan, hidup tanpa kedua orang tua, mengalami masa kecil di panti yang tak menyenangkan, yang membuatnya tumbuh menjadi seorang pemberontak, pemberontak atas tindak yang tak sejalan. Keluar dari panti kehidupannya semakin tak terduga, mulai menjadi seorang pencuri yang berakhir di rumah sakit, lalu tinggal di rumah singgah dan menemukan sebuah keluarga yang menyenangkan. Belajar menjadi pengamen. Kemudian sikapnya yang brutal kembali ketika keluarganya disakiti. Lalu pergi dan  menyalahkan diri sendiri atas kegagalan orang-orang disekitarnya karena balas dendam atas perbuatannya dulu.  Juga bertemu dengan seseorang yang berhubungan dengan masa lalunya.
Kesendirian dan kehampaan berubah menjadi kebahagiaan ketika bertemu orang yang ditemui di kereta. Rey mulai bekerja lebih layak. Bekerja menjadi kuli bangunan. Dia adalah pembelajar yang baik, dengan ilmu yang terbatas, dia mulai memetik keberhasilan. Dari kuli menjadi mandor, hingga manager. Kebahagiaannya lengkap dengan seorang istri yang teramat dicintainya.
Sayang semua kebahagiaan itu berakhir baru enam tahun berjalan. Dia kehilangan istri beserta anak yang belum terlahir. Dia menyibukkan diri dengan pekerjaannya hingga dia berhasil menjadi kontruktor yang sukses, terkaya yang pernah ada. Tapi smeuanya hampa.
Hingga diumurnya yang ke 60 tahun, banyak penyakit menggerogotinya. Dia koma. Seseorang mendatanginya dan mengantarkan perjalanan menuju masa lalunya dan menjelaskan atas lima pertanyaan dalam hidup Ray.
Membaca novel ini seperti sedang mendengarkan nasihat-nasihat bijak dari penulisnya. Tere Liye berhasil berdakwah melalui ini. sebuah cerita mengenang masa silam dan kemudian dijelaskan makna setiap kejadiannya yang saling sangkut paut dari tokohnya kecil hingga dewasa – hampir meninggal-. Keren banget. Nggak pernah nyesel baca novel ini.

Rabu, 07 Agustus 2013

Mendongeng itu sesuatu



Mendongeng. Apa yang kau pikirkan tentang kata tersebut? Membual demi meninabobokan seorang anak? Tidak. Tidak bagiku. Mendongeng merupakan salah satu kegiatan yang tak boleh diremehkan. Perlu keterampilan untuk melakukannya.
Kau tahu?
Kalau kau menggeleng, akan kuceritakan sedikit bagaimana caranya mendongeng. Menyiapkan sebuah cerita arif, menguraikan dengan perbendaharaan kalimat yang ada, mencipta suara yang berbeda pada setiap karakternya, juga kelihaian memusatkan perhatian.
Mendongeng tak tak melulu menceritakan pangeran kodok ataupun putri tidur. Mengutarakan kisah yang bernasihat, yang mudah dicerna dan memberi energi positif untuk pendengarnya.
Mengasyikkan bukan? Kita bahkan dapat melihat binar mata wajah-wajah mungil yang ceria. Semua terkesima atas kalimat yang kita keluarkan. Suara ayam berkokok, sirine ambulans, deburan ombak, semua ada ketika mendongeng.

Senin, 22 Juli 2013

Calon Dokter



Dia dokter. Ah, bukan. Lebih tepatnya calon dokter. Tubuhnya tinggi dan  putih. Bisa dibilang badannya tidak terlalu berisi, tulang selangkanya sangat jelas terbentuk. Meski begitu, tak pernah kudengar ia mengeluh sakit.
Wajahnya tirus, oval dan jika tersenyum dagunya nampak semakin melengkung, tipis. Rambutnya tebal dan sedikit pirang. Jika dibuat jambul, manjadi mirip bule. Jika di sisir rapi tipis, ditambah kacamata mungil yang melindungi kedua matanya, membuat calon dokter itu lebih terlihat cerdas.
Jas putih yang selalu dikenakan ketika praktik membuatnya semakin gagah. Tak pernah ia lupakan seulas senyuman untuk setiap pasien yang memerlukan bantuannya. Satu kebiasaan yang sedikit berbeda dengan orang lain, jam tangannya selalu melingkar di pergelangan tangan kanannya.
Tulisan. Ya, hanya dengan sebuah tulisan aku berhasil menemukannya. Tulisan yang telah menyadarkanku akan Tuhan, tulisan yang sukses mengetuk hatiku yang keras, tulisan yang memaksaku untuk memahami makna sebuah perjuangan.
Aku tak akan menyebut apa yang kurasakan tentangnya adalah cinta. Omong kosong cinta jika kami belum saling kenal. Bagiku cinta adalah ketika seorang lelaki dan perempuan sudah saling mengenal dan memahami hati lawan jenisnya, bukan hanya sebatas pandang mata atau pertemuan sekali.
Sejujurnya tak ingin berharap lebih untuk bisa menjadi dekat dengannya, namun, tak tahu dari mana keyakinan itu datang, aku percaya kami akan dipertemukan kembali, pada waktu dan tempat yang indah.  Ketika semuanya telah berjalan lancar.