Senin, 23 September 2013

review novel Revolusi (Reza Nufa)

 
Judul: Revolusi (Seiring waktu, cinta akan berevolusi dan menemukan jalannya).
Penulis: Reza Nufa
Penerbit: byPass
Tahun Terbit: Juni 2013 (Cetakan I)
Harga: Rp. 45.000
Jumlah halaman: 286 hal.
ISBN (10):  602-1871-54-5
ISBN (13): 978-602-1871-54-6
*
Blurb:
Malam ini Dira ulang tahun. Irham membawanya ke lantai tertinggi sebuah gedung yang baru separuh jadi. Dira terkejut. Ternyata sudah ada meja bundar kecil ditemani dua kursi, sedikit makanan di atasnya, serta beberapa lilin yang membuat suasana romantis. Di kursi itu, mereka saling tatap. Lama terdiam untuk mengerti hati masing-masing.

Sabtu, 07 September 2013

malam berbintang

kamu tahu apa yang ada dipikiranku saat ini?
dibawah sinar bulan dan kerlip-kerlip bintang yang mengelilingi, aku menginginkanmu duduk di sebelahku. Bukan untuk menikmati romantisme malam yang syahdu ini. Hanya ingin kudengar pikiran-pikiran bijakmu.
Ingin kuceritakan yang sedang terjadi kini. Ya, menyangkut sahabat dan cinta. dua kata itu memang selalu membuat rumit suatu permasalahan ya.... hubunganku dengan sahabatku yang satu, juga mengenai cinta sahabatku yang lain. Aku tahu, ya setidaknya aku tahu sebagian apa yang sedang terjadi, apa yang melatarbelakangi permasalahan-permasalahan ini. 
Dan kau tahu, tanpamu aku masih tetap menjadi boneka yang hanya mampu terdiam mendengar mereka bersuara. Ingin kukatakan apa yang kutahu namun nyatanya aku terlalu takut. aku tak ingin menyakiti sahabatku, aku tak ingin kehilangan senyuman-senyuman itu, walaupun sebenarnya aku sama saja dengan memberikan harapan palsu pada mereka.
kamu tahu apa yang kuharapkan dan harus kau lakukan? datanglah. Ajaklah aku bertukar pikir agar aku bisa menengahi setiap permasalahan yang ada di sekelilingku, tanpa melibatkanmu. Hanya itu, sayang.

Jumat, 06 September 2013

Aku cemburu

Aku cemburu....
Ya, aku cemburu dengan tokoh perempuan pada novelmu. 
Membaca novel tersebut, kubayangkan bahwa tokoh lelaki itu ya kamu, penulisnya.
Setiap dialog-dialog yang berbaris rapi memenuhi halaman, membuatku semakin iri padanya, pada tokoh perempuan yang saling bertukar rasa dengan lelaki si tokoh utama.
bohong jika kukatakan lelaki itu bukan kamu. 
tokoh itu hidup ditubuhmu, dan aku mengagumimu.

Udah, itu aja.