Selasa, 29 April 2014

(masih) tentangmu

Sepertinya pernah kukatakan aku kan berhenti menulis apapun tentangmu. Ah, nyatanya aku memang belum mampu.
Pagi ini, di sebuah kotak berisi bangku-bangku kosong, aku menunggumu. Bukan untuk pertemuan yang telah dijanjikan, melainkan karena untuk beberapa jam kedepan kita akan berada dalam kotak yang sama untuk mendapat bekal hidup. Salahkah aku atas penantian ini?
Bulan April lama sekali ya. Aku ingin cepat-cepat mengakhirinya. Aku ingin cepat menjauh dari perpisahan kita terdahulu, masih di bulan yang sama seperti sekarang. Dan pagi ini aku sungguh ingin menceritakan semuanya padamu. Utamanya mengenai kebohonganku. Ah, ralat. Bukan Kebohongan, melainkan kenyataan yang terus kupungkiri.
Ketika mereka mengatakan sesungguhnya aku sedang menyakiti diriku sendiri, aku masa bodoh. Ketika mereka mengatakan bahwa aku juga memiliki perasaan yang sama, aku mengelaknya.
Kini, ketika semuanya telah berakhir - aku yang mengakhirinya - sepertinya aku mulai menyadari. Ya, aku merindukamu. Menyesalkan kebodohanku sendiri.

Jumat, 04 April 2014

Kamu

Bertemu denganmu adalah suatu keberuntungan untukku
Lebih dekat denganmu adalah anugrah untukku
Mendengarkan cerita hari-harimu adalah keindahan untukku
gurauanmu adalah tawa bahagia untukku
Menjadi bagian dari hidupmu adalah haru untukku
Hadirmu di sisi adalah kenyamanan bagiku

Meski sesaat, syukur itu tak pernah lupa terucap pada Tuhan yang telah memberikan takdir ini untukku, untuk kita.
Meski sesaat, kamu telah memberikan pelangi jutaan warna yang mampu membuatku terus bersemangat menjalani hari-hari sibuk ini
Meski sesaat, sedikit banyak kamu ajarkan segala perjuangan hidup beserta tetek-bengeknya.
Meski sesaat, namamu cukup dalam terukir di hati.

Lantas,
kapan kita bertemu lagi?
kapan kita menghabiskan waktu bercanda ria lagi?
kapan kita berbagi mengenai mimpi-mimpi?

Masihkah kita berteman?
Atau setidaknya senyum itu terus terkembang, saat perjumpaan.


Kota Pertemuan, 04042014