Kamis, 24 Desember 2015

Selasa, 22 Desember 2015

Backpack 1 hari di Bandung (1)

Tanggal 20 Desember kemarin, kubuka liburanku menuju kota Kembang. Yap, udah lama banget pengin mbolang ke Bandung. Entah sendiri atau rame rami. Akhirnya kesampaian juga ke sana berdua sama adek tercintah.
Sebelum berangkat, sebulan sebelumnya udah googling destinasi kan transportasi ke Bandung dari Banjarnegara menggunakan kendaraan umum. Iya lah, nggak asik dong kalau judulnya backpack tapi pakai kendaraam pribadi.

Jumat, 18 Desember 2015

Keterampilan membuat Tempat Pensil dari Kertas

Membuat keterampilan setelah UAS. siswa-siswi kelas IV berlatih membuat tempat pensil sederhana dari kertas karton. 
Membuatnya mudah sekali. 
Pertama siapkan kertas karton, kemudian pada satu sisinya dilukis gambar sesuai kreativitas siswa. 
Setelah digambar, baru dibentuk menjadi tempat pensil bentuk tabung.

Kamis, 10 Desember 2015

Keterampilan menggunting koran

Salah satu aspek dalam pelajaran SBK itu keterampilan. Siswa-siswa kelas IV paling bisa diam itu kalau sedang serius membuat keterampilan. Berikut beberapa hasil kreativitas mereka :)

 

Minggu, 29 November 2015

Teacher diary

Tertanggal 29 November 2015, coretan pelangi berganti menjadi teacher diary.
Mengapa?
Ingin beda suasana. Biasanya blog ini isinya tentang cinta-cintaan melulu. Sejak ini, kisah cintaan baik fiksi ataupun fakta hanya akan menghiasi dinding sekali dua kali. Lebih banyak bakal kutulis jurnal harian bersama anak-anak generasi penerus bangsa :)
Berharapnya tulisan-tulisanku setelah ini akan lebih bermanfaat.

Kamu yang sedang baca ini, makasih ya udah mau mampir. ;-)

Senin, 23 November 2015

Kekasih

Selamat malam kekasih
Sudahkah wajahmu terbasuh gemericik pancuran?
Usaikah kau lengkapi waktu kelima-mu hari ini?
Jika belum, kutitipkan pesan padamu untukNya: segerakan pertemuan kita
Jika sudah, bergegaslah menuju ranjang, selagi suci

Kepadamu yang tersembunyi
Kulayangkan rindu bersama sang bayu
Menuju di mana kau bersujud
Mengharap dapat mendekatkan jarak


Kota rindu, 23/11/2015

Sabtu, 14 November 2015

Kesunyian




Senja ini kita masih sibuk menyesap cangkir masing-masing. 
Kamu dengan kopi pahitmu, 
aku dengan teh tawarku.
Sekian waktu telah dinikmati bersama alunan deru ombak. 
Menit ke berapa kah kita akan mulai perbincangan? 
tentang cincin di jari manisku.

Sabtu, 24 Oktober 2015

WIS-UDAH

Terang dalam simfoni keindahan
Kembang senyum hiasi tiap jiwa
Langkah penentuan telah tiba
Namun,
Ini bukanlah lembar penghujung
Hanya satu dari sekian jejak impian
Bahagia tuk setiap pertemuan
Bersujud tuk segala berkah
Terima kasih
Semua

Kamis, 22 Oktober 2015

Kamu (masih) temanku

Hari kemarin kita dipertemukan dalam suatu kepentingan yang sama. Aku tak mungkin pura-pura tak mengenalmu karena nyatanya kita pernah hidup bersama. Jika kau tanya bagaimana suasana hatiku, kan kujawab "aku benci suasana hati seperti ini. Benci dan amarah berlarian". Aku tak membencimu. Aku takkan pernah berhak marah padamu. Di sini tak ada kesalahan. Namun jika memang harus ada yang dipersalahkan, tuduhkan saja pada keadaan. Dia yang mencipta suasana keruh seperti ini.
Dulu kita tak saling kenal, kemudian menjadi akrab. Sekarang doaku adalah semoga hatiku selalu bisa menerimamu tetap sebagai teman. Sekalipun kini kita sudah memandang berbeda satu sama lain. Semoga bahagia selalu dengan apa yang kau jalani sekarang dan seterusnya.

Rabu, 21 Oktober 2015

TAK LAGI SEPI



Pagi itu hujan turun tanpa permisi
Sang bayu pun tak luput mengiringi
Menggugurkan kembang-kembang durian

Pagi itu kau duduk pada bangku tua anyaman bambu
Menghirup panjang hawa dingin
Menghitung tetesan bening pada telapak tangan

Bahagia kulihat wajahmu
Senyummu mengembang rekah
Kau tak lagi sepi
Kau tak lagi sendiri

Pagi itu kau ditemani kiriman sang langit
Menyiram sejuk hati yang beku
Mengalirkan pikir yang tak lagi jernih

Tuhan,
Terima kasih atas hujan yang Kau beri
Karena hujan-Mu lah dia tersenyum
Karena hujan-Mu lah dia tak lagi sepi

Senin, 12 Oktober 2015

Aku Cinta Papua



               
Mamberamo. Di sinilah aku sekarang. Sebuah daerah terpencil di pedalaman Papua. Sebuah wilayah yang takkan muncul di google map atau bahkan atlas. Berdasarkan garis lintang dan garis bujur, tentu pada titik yang kumaksud hanya tampak warna hijau. Tempatku berpijak kini tepatnya berada di Mamberamo Ulu. Kecamatan ini  memang hanya perkampungan diantara hutan dan sungai besar. Bahkan untuk menuju wilayah kabupaten harus menempuh perjalanan enam jam menggunakan speedboat.
“Bu guru Luna, mari kita berangkat!” teriak suara melengking anak perempuan dari luar kelas.
“Iya, sebentar.” Aku buru-buru membereskan hasil ulangan siswa dan segera berlari ke luar kelas.
“Ayo bu guru, aku sudah tidak sabar mau berenang di air terjun,” tangan-tangan kecil menggamit kedua tanganku dan berjalan riang di samping kanan - kiriku.
“Bu guru juga ingin sekali melihatnya, apa benar cerita yang selalu dikatakan oleh Bertus kalau air terjun itu sangat indah ataukah hanya imajinasinya saja,” sahutku sambil bergurau.
“Benar bu guru, aku tak pernah berbohong,” bela Bertus yang berjalan bersama ke tiga temannya di depanku.

Minggu, 11 Oktober 2015

Sebuah Tanda


Aku tersentak. Kulihat jam dinding yang tertempel pada bilik kamar menunjuk angka satu. Masih tengah malam. Tanpa terasa keringat dingin mengucur dari pori-pori kulit wajahku. Aku meringkuk. Tanganku gemetar merengkuh kedua kakiku. Aku takut.
            Aku menoleh wanita separuh baya yang terbaring di samping kananku. Masih terlelap dalam tidurnya. Raut wajah yang mulai keriput menampakkan keletihan.
            “Bu, Tita mimpi ayah lagi...” ucapku berbisik di depan wajah beliau.
            Sudah seminggu terakhir aku selalu memimpikan Ayah. Tak tahu pasti dimana lokasinya. Kadang melihat ayah sedang menatap kosong. Melihat ayah duduk sendiri di tengah keramaian. Melihat ayah hampir tertabrak mobil ketika sedang menyebrang. Dan mimpi terburuk adalah malam ini. Aku tak sanggup untuk membayangkannya lagi. Ayah, Tita kangen. Tita nggak mau mimpi-mimpi buruk tentang Ayah lagi. Semoga ayah baik-baik saja di sana ya...
***

Kamis, 08 Oktober 2015

Perihal Khianat

Prang!
Suara benda pecah kembali terdengar. Sudah bisa dipastikan itu pertanda perang akan di mulai. Ada apa lagi ini?
“Mau kemana keluar tengah malam begini? menyusul pelacurmu yang sedang sekarat di rumah sakit?” teriak seorang perempuan terdengar begitu jelas.
“Jangan pernah menyebutnya pelacur, Merli. Dia punya nama, Kinanti!” suara bariton terdengar tak kalah keras. “Oh ya, urus saja anakmu yang tidak berguna,” lanjutnya. Tak lama kemudian terdengar suara pintu dibanting.
Anak tak berguna? Iya aku tahu siapa yang dimaksudnya. Siapa lagi kalau bukan aku, seorang gadis berumur tujuh belas tahun yang sama sekali tak berguna, bahkan hanya untuk mengurus diri sendiri pun tak mampu. Apa lagi yang mau di harapkan dari gadis yang hanya terbaring di atas kasur dan terisolasi dalam sebuah ruangan berdinding ungu gelap selama berbulan-bulan?

Rabu, 30 September 2015

Selamat

Selamat siang, kamu.
Sudah berapa lama kita tak berjumpa? ah, aku tak ingin menghitungnya. karena dengan menjumlahkan waktu yang terlewati tanpamu sama saja dengan melangkah mundur menuju terkoyaknya hatiku. Aku tak ingin.
Waktu siang tempatku berbaring kini, artinya waktu petang di tanah pijakanmu sekarang. Memang begitu jauh jarak raga kita saat ini. Kuharap sekarang kamu sedang beristirahat, merebahkan tubuh dan pikiran agar kesehatan tetap terjaga. Belajarlah untuk mengerti ketahanan tubuh sendiri ya...

Selasa, 15 September 2015

Pergilah

Selamat malam kamu yang belum juga beranjak dari benakku. Kamu tahu, aku begitu lelah atas apa yang ada dalam hatiku. Beranjaklah. Pergilah sejauh-jauhnya seperti menjauhnya ragamu dari pandanganku. Jika kamu tak paham dengan apa yang kurasa, biar kukatakan sekarang agar kamu bisa menggambarkannya. Tak mudah bagiku untuk menaruh hati pada seorang lelaki. Dan ketika satu waktu kutemukan tempat berlabuh, hampir seluruh isi hati kujatuhkan padanya. Ibarat air yang menetes perlahan masuk ke dalam botol, lalu ketika sudah penuh tiba-tiba botolnya tersenggol hingga airnya tumpah. Mau terkumpul sebanyak apapun, volume airnya akan berbeda. Juga sesuatu yang menjadi basah akibat tumpahnya air. Paham dengan analogiku? Oh baiklah akan kujelaskan tanpa pengandaian jika kamu tak memahaminya.
Kamu merasakan sendiri bagaimana melunakkan hatiku dulu. Kamu tahu bahwa perasaanku hadir amat perlahan hingga akhirnya aku benar-benar yakin untuk lebih dari sekedar mengagumimu. Namun ketika bunga dalam hati ini sedang mekar-mekarnya, justru kau petik tanpa merawatnya lagi? Kamu yang membuatku jatuh hati, kamu juga yang telah merobek isi hati ini. Pengabaian menjadi faktor utama, banyak pula faktor lain yang kamu sendiri tak ingin repot-repot mencari tahu.
Setelah segala luka kurasakan, seharusnya sudah tak ada lagi alasanku untuk merindukanmu. Namun ternyata....
Ah, kumohon berhentilah membayangi hidupku.

Kamis, 03 September 2015

Berhentilah keras kepala!

Hai kamu yang ada di sana, kuharap kamu baik-baik saja. Pedulilah dengan diri sendiri, tubuhmu begitu ringkih dan berulang kali kamu juga mengakui sedang sakit. Dimanapun kamu berada, utamakan kesehatan dan berhentilah bersikap keras kepala yang selalu forsir melampaui kemampuan diri.

Salam

Minggu, 23 Agustus 2015

bahagiaku tanpamu

Hai kamu.
Tak bosan bosan aku menuliskan segala sesuatu tentang kamu dan perasaanku. Aku mungkin memang takkan bosan, tapi satu waktu lelah itu pasti datang menghampiri. Kali ini harus kuakui bahwa aku sedikit lelah. Aku lelah karena aku tak pernah bisa berhenti untuk memikirkanmu. Aku ingin benar-benar bahagia melanjutkan hidup tanpamu.

Selasa, 04 Agustus 2015

Khawatir

Selamat malam kamu,
Bagaimana suasana di perantauan? semoga semua kegiatanmu lancar dan selalu diberi kesehatan ya.
Beberapa waktu lalu kamu mengatakan kalau aku ada sesuatu, tak usah sungkan untuk menghubungimu. Kemarin, ketika tiba-tiba aku ada masalah dengan seseorang, aku ingin sekali menceritakan semuanya kepadamu. Biasanya saran-saranmu itu lebih logis dan bisa diterima. Namun ketika ingin mengetik pesan singkat, aku sadar kalau saat ini kamu sedang benar-benar sibuk dengan kegiatan barumu, akhirnya kuurungkan niatku untuk berkeluh kesah. 

Sabtu, 25 Juli 2015

Blog ini berisi...


Ungkapan perasaan ketika jatuh cinta dan patah hati datang bersamaan.

satu detik lalu tersenyum, sekarang terluka, dan bisa jadi pada detik berikutnya tertawa.

Bertahan itu ketika...


Bertahan itu ketika jatuh cinta dan patah hati disaat yang bersamaan
Bertahan untuk tetap tersenyum
Bertahan agar selalu tegar
Bertahan demi pendewasaan diri

Karena tak semua ingin di hati dapat tertangkap diri


kamu tahu?


kamu tahu apa yang luar biasa darimu?
 
Sepercik kabar baik darimu, mampu melukiskan kembali pelangi di hari-hariku.

Terima kasih, kamu.

Jumat, 24 Juli 2015

Mati rasa itu ketika...


Tak ada lagi yang bisa dipercaya atas ungkapan kesetiaan. Setia? adakah bentuk kesetiaan sejati selain hubungan Tuhan dengan hambaNya?
Untuk kesekian kalinya hati tak dapat mempercayai sebuah kesetiaan. Sudah lebih dari cukup tontonan di sekitar tentang drama kesetiaan.

Senin, 20 Juli 2015

Kali ini tentang Rasa

Rasa itu datang kembali. Sebuah rasa takut akan sebuah kehilangan. Kukira ini hanyalah suatu kecemburuan semata, namun semakin lama rasa khawatir itu kian menggunung. Hingga akhirnya meledak juga.
Malam ini aku, kamu, dia, dan mereka berkumpul menjadi satu di sebuah aula besar untuk merayakan pesta perpisahan.Aku duduk satu meja dengan teman-teman yang masih sibuk meributkan busana untuk wisuda nanti, sementara kamu juga bergabung dengan teman-teman lelakimu di meja ujung yang bersebelahan dengan meja yang dia tempati bersama kawan-kawannya. 
Dari jarak tak sampai tujuh meter, aku bisa dengan jelas melihatmu tertawa setelah menjahili teman di sebelahmu, aku bisa mengamati raut bahagia dari wajahmu. Semoga saja akan selalu begitu. Pesta perpisahan ini sepertinya benar-benar menjadi sebuah perpisahan untuk kita juga karena ketika wisuda nanti kita belum tentu berjumpa. Kamu yang memakai kemeja panjang yang digulung sampai siku, maafkan aku jika malam ini aku akan banyak mencuri pandang wajahmu.

Sabtu, 18 Juli 2015

Kali ini tentang mimpi



Jika ditanya tentang impian, sepertinya aku tak pernah benar-benar memikirkannya sehingga jawabanku selalu gelengan kepala.
“Nggak punya mimpi? Lalu apa tujuan hidupmu?” pasti pertanyaan itu yang ada di setiap benak orang yang mendengarnya.
Sejak kecil, aku selalu bahagia jika kedua orang tuaku tersenyum. Jadi, harapanku hanya satu. Ingin melihat orang tuaku selalu tersenyum karenaku.
Dan pertanyaan yang ada dalam kepalaku sendiri adalah, “Apa yang harus kulakukan?”

Senin, 06 Juli 2015

Cara


"Setiap orang memiliki caranya sendiri untuk mengekspresikan dirinya."

Sabtu, 20 Juni 2015

FF: Doa


Pagi ini kuberanikan diri untuk mengunjungimu. Kubawakan seikat bunga mawar putih untukmu. Seperti yang kamu lakukan ketika pertama kali mengutarakan perasaanmu padaku. 
"Hai, apa kabar?" sapaku terduduk di depanmu.
...
"Ini kubawakan bunga, masih ingat tentang bunga ini?" kuletakkan bunga itu di pangkuanmu.
...
"Maaf, setelah hampir setahun, aku baru mengunjungimu," aku menunduk, tak mampu memandangmu.
...
"Dulu, dua tahun yang lalu aku pernah merasa bahagia. Sangat bahagia. Bahkan satu kali pernah kurasakan sebuah dekapan erat dari belakang. Saat itu benar-benar terharu, merasa ada seseorang yang takut kehilanganku. Kemudian aku berdoa agar bisa selamanya begitu." Aku menghela nafas panjang.
...

Kamis, 04 Juni 2015

Ujian Skripsi


Hari ini, 4 Juni 2015 merupakan hari yang bersejarah. Untukku tentunya :)
Alhamdulillah, puji syukur atas segala kenikmatan yang Allah berikan.
Tepat pukul sembilan lewat empat puluh menit, akhirnya mendapati sebuah kabar bahagia. Dinyatakan LULUS.
Perjuangan menulis skripsi selama satu semester akhirnya tuntas juga. Ah, bukan hanya itu. Lebih tepatnya aku telah selesai menempuh pendidikan di perguruan tinggi dan namaku semakin panjang karena ada tambahan empat karakter di belakangnya, yakni S.Pd
Terima kasih tak hingga untuk orang tua, keluarga, para sahabat yang selalu memberikan motivasi dan kekuatan hingga akhirnya aku dapat menyelesaikan semua ini. Love you All :) :*




Senin, 01 Juni 2015

Kabar

Dear you...

Apa kabar kamu? 
Kuharap kamu selalu sehat di sana.
Lama tak jumpa ya...
Sudah sampai mana desertasimu? Terakhir komunikasi kamu mengatakan sedang sibuk dengan tugas akhirmu itu. Oh ya, omong-omong soal tugas akhir, aku mau memberi tahu sekaligus  minta doa agar dilancarkan ujian skripsiku hari kamis, 4 juni 2015. Ayo kamu segera menyusul. Bukankah kamu pernah mengatakan kalau imgin cepat menyandang ggelar mastermu? Kutunggu kabar terselesainya studimu di pulau seberang.
Dear, setelah sekian lama kamu pergi dari pandanganku, yang akhirnya pergi juga dari kehidupanku, nyatanya bayangmu masih belum pergi dari hatiku. Maafkan untuk pengakuanku ini. Mungkin memang tak pantas lagi kukatakan seperti itu karena semua telah berakhir ribuan hari lalu. Aku bahkan tak mampu menghitung berapa banyak hari yang lulalui tanpamu. 

Sabtu, 23 Mei 2015

Be a strong girl

Perjalanan sunyi yang kau tempuh sendiri, kuatkanlah hati cintaaaa.....
inget ini petikan kalimat apa?
mendadak tekat membulat kembali. Menjadi perempuan yang kuat dan mandiri.
Kuat dalam hal fisik tentu bisa dijaga dengan pola makan dan behavior.
Kuat dalam perasaan? tentu hatilah yang berperan.
Jujur saja, ketika untuk kesekian kali mendapati suatu perpisahan padahal hati masih bertaut, itu bukan perkara mudah. 

Jumat, 22 Mei 2015

Aku Pergi



Hari ini, dua puluh dua mei dua ribu lima belas, kuputuskan sebuah pilihan. Suatu pilihan yang tak mudah. Meninggalkan dengan rasa kehilangan atau bertahan dengan menahan beban perasaan. Kuputuskan untuk pergi. Aku pergi bukan untuk berhianat. Aku pergi bukan berniat untuk meninggalkan. Aku pergi demi ketenangan hati. Aku pergi untuk menyiapkan perang terakhir, demi keberhasilan yang maksimal.

Senin, 18 Mei 2015

Amarah

Selama ini saya selalu bertemu dengan orang-orang yang baik. Orang yang bisa diajak kerjasama, orang yang mampi melindungi serta mengajarkan nilai-nilai kebaikan.
Hari ini, saya baru menyadari bahwa tak semua orang itu baik. Tak semua orang bisa diajak bicara baik-baik. Tak semua orang bisa berpikiran terbuka. tak semua orang bisa bertoleransi. Paling tepat, tak semua orang bisa menerima pendapat orang lain.
Hari ini, untuk pertama kalinya saya berdebat hingga tak bisa membendung amarah. Terhadap seseorang. Yang lebih tua.

Jumat, 01 Mei 2015

Menjaga hati


Melihat kawan yang bercerita dengan riang tentang pujaan hati, membuatku penasaran nagaimana rasanya. Kemudian, lama kunantikan bagaimana rasanya "jatuh hati". Satu kali ada yang datang mendekat, kuterima dengan terbuka. Nyatanya, hati belum ditakdirkan untuk terjatuh kepadanya. Akupun menunggu lagi. Hingga hitungan tahun.Begitu sulitkah menjatuhkan sebuah hati? Atau hanya aku? 

Kamis, 30 April 2015

Perjuangan

Mumpung lagi doyan ngeblog, tiap hari posting walaupun lewat hape.
Kali ini bukan mau nulis cerita galau cinta-cintaan, tapi galau mahasiswa tingkat akhir.
Apa sih yang paling horor dihadapi para pejuang toga?
Kalau ditanya, pasti jawabnya kompakan: skripsi.
Atau ada yang lebih horor?
Satu semester udah bebas kuliah harusnya senang dong? Tapi kalau diganti dengan skripsian, apa masih bisa santai?

Rabu, 29 April 2015

kepada seorang teman


Kepada: seorang teman.

Apa kabar kamu di sana?
Kuharap sehat selalu.
Bagaimana tugas akhirmu? Sudah sampai bab berapa? Ataukah justru sudah daftar sidang pendadaran?
Maaf teman, jika selama ini aku tak berusaha menghubungimu. Bukan maksudku untuk melupakan pertemanan kita selama ini. Diam-diam aku terkadang membuka profilmu di sosmed, hanya ingin tahu bagaimana keadaanmu saat ini. Aku bahagia. Turut senang dengan kalimat-kalimat semangat yang kamu tulis di status. Kuharap semangatmu benar--benar telah kembali. 

Selasa, 28 April 2015

Memaafkan

Seseorang pernah mengatakan kalau memaafkan dan minta maaf adalah hal sederhana namun berat untuk diungkapkan bagi mereka yang berselisih. 
Yap. Kata maaf berhubungan dengan sebuah kesalahan. Ketika kita merasa bersalah terhadap seseorang, sudah sewajibnya untuk minta maaf. Kemudian jika ada orang yang melakukan kesalahan terhadap kita, sudah sepatutnya kita untuk memaafkan. Bukankah manusia tak ada yang sempurna? sekecil apapun, pasti pernah melakukan kesalahan. 
Bukan soal bagaimana mengucapkan kata maaf, tetapi bentuk kesalahan yang dilakukan seseorang lah yang berpengaruh terhadap kapan kata maaf itu muncul.
Satu waktu, saya menemukan sebuah tweet yang berbunyi, "Ia yang kuat adalah ia yang bisa memaafkan orang lain yang bersalah padanya, sebelum orang tersebut minta maaf."

Jumat, 17 April 2015

Selasa, 14 April 2015

Liebster Award dari Fhea

Waaaah, dapat Liebster lagi. Dulu dapet dari kak Agia, sekarang dari Fhea.
Aturan pertama: Makasiiiiiiiiiiih banyak Asmira Fhea :D.
Kalo dapet pertanyaan yang nyantai kayak di bawah ini justru jadi deg-degan, ahahaha. 
Oke, yang pertama adalah menyebutkan 11 Fakta tentang diriku:
  1. Di manapun, sama siapapun, selalu keliatan paling imut (kecil-red). Tetap bersyukur telah diciptakan menjadi makhluk Tuhan yang mungil :D
  2. Plegmatis. Dalam situasi apapun, pasti milih cari aman. hahahha, lebih suka jadi pihak yang netral, yah walaupun kadang nggak berhasil jadi penengah yang baik #plak.
  3. Introvert. Kalau nggak dipancing, nggak bakal ngomong, nggak bakal cerita. Mungkin orang terdekatpun banyak yang nggak tahu apa aja rahasia yang kusimpan. Lebih nyaman mendam apapun sendiri sih. :D

Selasa, 07 April 2015

Hujan Lokal


Setiap kulihat kau selalu tertawa di depan orang lain, sebenarnya ingin sekali kutanyakan: 

"Sampai kapan kau akan pura-pura bahagia?"

Karena aku tahu hampir setiap malam hujan lokal mengguyur kamarmu.


 

Senin, 30 Maret 2015

Membagi Hati

"Sayang?"
Aku mendongak. Memberi respon dengan ekspresi tanda tanya.
"Nasinya di makan dulu," ucapnya lembut, menatap lurus mataku.
"Aku nggak lapar. Tadi kan aku udah bilang, es krim aja cukup. Nggak usah pesan nasi," sahutku datar.
Lelaki di depanku kembali terdiam. Kedua tangannya dilipat dia atas meja dan tatapannya masih belum beranjak ke arah lain.
"Please, jangan menatapku seperti itu," komentarku jengah, lalu kembali pada layar10 inchi di depanku.
Keheningan menyelimuti kami berdua.
Cahaya malam dan lampu-lampu jalan yang biasanya selalu kupuja berlama-lama, kini sama sekali tak menarik perhatianku. Duduk di tempat favorit dengan hidangan kesukaan tak jua mengembalikan selera makanku yang hilang sejak beberapa hari lalu.
"Sayang, aku minta maaf."
...

Jumat, 06 Maret 2015

Terkadang.


Terkadang rasa itu masih suka bermain-main mengintari hati. 
Rindu dan kecewa dalam waktu bersamaan.


Kamis, 05 Maret 2015

Good Luck

Satu tahun ditambah enam tahun di tambahkan lagi tiga tahun lalu ditambah tiga tahun dan sekarang akan ditambah lagi empat tahun. Itu bukan waktu yanng sebentar kan? Itu semua adalah proses.
Jika menuju terselesainya 'empat tahun' itu harus melewati beberapa tahap, memang itulah prosesnya. Satu tahap telah terlewati dan pada tahap itu banyak sekali pelajaran yang diambil, salah satunya masih HARUS memperdalam apa yang dikerjakan. Mengkaji ulang demi sebuah kelulusan adalah sebuah kewajiban, meski selesai pengkajian itu diperoleh hasil yang sangat mengecewakan. Sudah tak ada waktu untuk sekedar berpikir. Harus segera beranjak demi kualitas yang terbaik. Good luck.

Belum terlambat untuk memulainya sekarang. Semangat!
#proposal #skripsi #lulus #wisuda #perjuangan

Minggu, 01 Maret 2015

FF: Jo

"Hai Nes, apa kabar?" Seseorang tiba-tiba duduk di sebelahku yang sedang membalas sebuah pesan singkat.
Aku menoleh. Astaga...
"Ha..hai Jo. Baik, kamu ?" aku balik bertanya singkat, sulit untuk merangkai kata lebih panjang.
"Seperti yang kamu lihat, masih tetap kurus, hehehe," Jo meregangkan tangannya menunjukkan ukuran tubuhnya.
Tangan yang merentang itu seolah sedang menunggu balasan. Ah, Jo. jika saja kita masih sama seperti dulu, tentu dengan cepat aku akan segera menghambur memelukmu. Kamu tahu kebiasaanku ketika perjumpaan setelah lama tak bertemu kan? tanpa basa-basi, aku langsung menuju pelukanmu mengurai rindu yang menumpuk. Jika sudah ada di rengkuhanmu, maka aku akan berbisik, "Kangen..." dan kamu selalu menjawab dengan senyuman.

Sabtu, 28 Februari 2015

Tentang Viko

Liburan kembali menyapa. Setelah disibukkan dengan berbagai kegiatan di kampus, sekarang waktunya untuk refreshing. Lagi libur gini paling enak ngumpul sama sahabat buat hangout bareng, apalagi kalau lama nggak ketemu. Kuhubungi kedua sahabatku dan janjian ketemu di kedai coklat favorit kami.
"Hai Sil, makin cantik aja. Gimana kabarnya nih, sombong banget jarang komunikasian," Dyana menyapaku langsung dengan kebiasaan berkomentarnya.
Aku tersenyum, "Kan aku udah bilang akhir semester kemarin banyak banget kegiatan, ada pagelaran seni, kegiatan organisasi, UAS juga. Maklumi aja sahabatmu yang mendadak jadi orang sibuk, hehehe," Jawabku berasa curhat.
"Iya deh iya yang sibuk. Eh, tumben aku duluan yang dateng, biasanya Rani paling semangat kalau diajak kemari,"
"Tau tuh anak, nggak ngabarin juga udah sampai mana. Tungguin aja deh,"
"Ok. Ehm, Ciee, ada yang clbk nih. Belum makan-makan loh Sil,"
Aku terkekeh, "Kamu tahu sendiri aku sama Sandy dulu putusnya karena dia studi ke London. Sekarang udah balik, kami masih sama-sama sayang, ya balik lagi deh."
"Selamat ya, udah nggak uring-uringan lagi. Long last ya...."

Minggu, 15 Februari 2015

Bersabarlah sobat


Weekend. Setelah tertunda beberapa kali, akhirnya aku bisa menikmati salah satu keindahan ciptaan Tuhan yang menakjubkan. Ya, Laut. Pantai. Traveling kemanapun, selalu disempatkan untuk menemui pantai.
"Tiara, senyum-senyum mulu dari tadi. Segitu bahagianya ketemu pantai ya?" tanya Kirani, sahabatku sedikit heran.
"Kiran sayang, udah sebulan lebih kita sama-sama sibuk ngurus tugas kuliah. Otakku udah panas banget dan butuh penyegaran. Akhirnya bisa bernapas lega bisa menikmati pantai," aku nyengir tak bisa menyembunyikan bahagiaku.
Kirani tak menanggapi alasanku. Ketika kutoleh, gadis mungil itu sudah duduk dengan meluruskan kaki di atas pasir. Bersyukur sabtu sore ini matahari nampak begitu cerah, tak mendung seperti biasanya.

Sabtu, 14 Februari 2015

Sujud



Ketika tidak ada bahu untuk bersandar, 
masih ada lantai untuk bersujud :)


@i_Rosi

Jumat, 13 Februari 2015

"Bebas"


Siang tadi aku bertemu dengan perempuan-perempuan yang sering di sampingmu. Entah kebetulan tak melihatku atau bagaimana, namun mereka sepertinya menghindari tatapanku.
Kamu, bagaimana kesibukannya sekarang? mereka masih setia di sampingmu? kuharap kamu jangan mempermainkan sesuka hati. 
Dini hari ini, tiba-tiba saja ingin mengenangmu. Aku sedang belajar untuk tidak merindukan seseorang. Aku ingin merasakan bagaimana kamu dulu, ketika selalu mengatakan tak pernah merindukan seseorang. Mungkin rasanya "bebas". Benarkah? aku sedang belajar untuk meneemukan rasa itu.

Sabtu, 07 Februari 2015

Kepada Tuan Jerapah


To: Mr. Giraffe
 
Selamat malam Tuan,
Apa kabarnya sekarang? Ah iya, maaf tadi aku lupa menanyakan kabarmu ketika kita bercakap.
Masih ingat tanggal berapa ini tuan? Aku lebih dari yakin percakapan kita siang tadi memang sudah terencana. Benarkah dugaanku? Usah menjawab, aku tak perlu tahu kok, karena mungkin jawabanmu akan mempengaruhi pikiranku.
Apakah hari ini istimewa Tuan? Setidaknya tanggal ini. Jika bukan di tahun ini, tentu yang pasti istimewa itu ada di tahun yang lalu. Aku tak tahu apakah kamu begitu menyukai angka tujuh atau memang takdir yang membuatnya?

Kamis, 29 Januari 2015

Jalan - Jalan Men


jenuh ngerjain proposal, iseng buka-buka laptop nyari bahan tontonan. Banyak banget film tapi nggak ada yang minat, akhirnya sampai ke folder video downloadan jalan-jalan men yang dibawa Jebraw sama Naya Anindita. Dari pertama kali nonton, langsung suka banget acara ini. 
Jadi ingat pertama kenal sama acara ini. Masih ngena banget. Jadi suatu hari ceileehhh aku sedang nyari buku kuliah di perpus kampus abis itu ngadem dulu karena AC di perpus itu paling dingin sambil baca-baca buku yang kudapat. Nggak lama, ada satu teman cowok datang dan biasanya kalo dia mulai nempel-nempel pasti ada maunya.
"Hai Res, rajin amat baca buku. Udah kelar tugasnya?"
"Kan emang hobi gue, kenapa emangnya. Mau nyalin?"
Dia terkekeh tanda mengiyakan, "Hehe, kok tahu?"
"Udah hafal," jawabku sebel.

sederhanakan

Mengapa selalu fokus pada kerumitan yang ada? Yuk sederhanakan yang ada dipikiran. Kalau bisa gampang kenapa mesti dipersulit?

Yeahhhh SEMANGAT!!!

Hari ini kenyang sama Metodologi Penelitian Eksperimen yang penuh rumus asing :3

#Skripsweet #kejarDeadline #kejarSaingan

Rabu, 28 Januari 2015

21

Alhamdulillah, syukur tak terkira masih punya kesempatan untuk membuka mata ketika angka usia telah bertambah. Terima kasih Ya Allah, masih diberi kesempatan menikmati keindahan dunia dengan segala kehidupannya di usiaku yang ke 21.
21? itu sudah lebih dari cukup untuk dikatakan remaja. Sudah kepala dua lebih artinya mulai berlatih untuk menjadi sosok yang lebih dewasa, baik pikiran maupun perilaku. 
Udah makin banyak angka usianya, udah banyak pula waktu yang terlewati. Terus, apa aja yang udah dilakukan? jujur aja kayaknya kok masih kurang banget memanfaatkan waktu selama ini. Belum banyak membahagiakan orang tua, belum banyak impian yang tercapai, belum banyak pula pengalaman yang didapat. 
Semoga ini bukan penyadaran sesaat, semoga semua impian bisa terwujud dengan ridho-Mu. Ya Allah, bantu hamba-Mu untuk melihat dan meniti jalan kebenaran. Terima kasih untuk segala nikmat yang telah Keu berikan sepanjang hidupku. Mempunyai keluarga bahagia sempurna juga dikelilingi kerabat dan sahabat yang saling menyayangi. 

Rabu, 21 Januari 2015

Ngintip


Itu judulnya nggak banget ya, ngapain coba pake ngintip-ngintip. Eh tapi nggak selamanya ngintip itu nggak baik loh. Ngintip ilmu misalnya, hehhe
Barusan buka jejaring sosial, nggak sengaja liat percakapan sepasang kekasih. Ngintip dikit percakapan mereka nggak dosa kan ya? tumben nih kepo sama percakapan orang. Iya soalnya lagi ngomongin agama.
Jadi yang cewek itu mualaf baru beberapa bulan lalu. Padahal kalau dilihat dari luar, cowoknya itu biasa aja (maksudnya nggak keliatan nunjukin ilmu agamanya). Yah kalo keputusan jadi mualaf kan banyak faktor pastinya, tapi tentu saja pacar sedikit banyak juga mempengaruhi. Hebat ya...

Selasa, 20 Januari 2015

Laporan liebster award

Akhirnya bisa nulis banyak lagi nih di blog (akibat todongan juga). Makasih banyak loh kak Agiasaziya udah masukin aku di nominasi liebster award untuk pertama kalinya *ecieeeeeeeeeeh bahagianyaaa daku.
Asli deh melongo lama baca semua pertanyaan yang dikasih. Apa banget coba. syusyaaah...  
Oke nih demi kakak cantik nan baik hati aku jawab pertanyaanmuh :D
  1.     Kalo jadi tokoh antagonis di film, lo mau jadi siapa?
    Pertanyaan pertama langsung mikir berat nih. Maklum hobinya kan nonton film romance atau drama korea jadi ya antagonisnya biasa aja halaahh. Ahh, tiba-tiba kepikiran si Misil yang di film The Great Queen of Seondeok. Ih dia antagonis banget memanfaatkan kekuasaannya, licik, dan cantik pula. Perfecto. 
  2.     Kalo punya wewenang bikin sinetron, judul ter-alay apa yang bakal kalian pake? Mak Inah pengen Android. Sekarang kan jamannya gadget dimana-mana. Walopun udah tua, pengen eksis juga dong bisa foto selfie terus diupload di sosmed. ini alay nggak sih?

Sabtu, 17 Januari 2015

Hati


Ada atau tidaknya kamu di hati ini, akupun tak tahu. Sudah lama aku tak mengunjungi hati. Sepertinya masih ada tukang yang sedang membenahi retakan-retakan akibat goncangan tempo hari. 

.

Jumat, 16 Januari 2015

FlashFiction: Luka

Sore ini aku mengunjungimu. Banyak hari telah berlalu dan keadaanmu masih tetap sama, duduk di ujung ranjang, dibalik jendela. Masih mengharap kehadiran pelangi selepas hujan, yang nyatanya langit masih selalu terik.
Seperti biasa, kuulurkan sebatang lolipop serambi meletakkan bokong di sebelah dudukmu. Matamu tertuju pada lolipop, lalu tersenyum sesaat. Dengan perlahan kau buka plastiknya dan langsung melahap nikmat. Ekspresimu kembali datar menatap daun berserak yang tertiup angin di pekarangan.
Kuraih gadget ukuran 7" yang berada di belakangmu. Ternyata masih membuka aplikasi sosmed yang menampilkan gambar seorang perempuan bersama dua lelaki.
 "Bagaimana bisa kamu mengatakan sudah maafkannya, bahkan hanya untuk melihat senyumnya di foto kamu menjadi begitu hancur. Seberapa besar kau membenci perempuan itu? bukankah tempo hari sudah saling minta maaf dan memaafkan? lagi pula sudah tak ada hak untukmu membencinya. Semua sudah menjadi masa lalu. Berdamailah dengan keadaan. Masih banyak hal yang bisa kau lalui tanpa melibatkannya!" Tanpa mampu kupendam aku memakimu. Maaf.

Sabtu, 10 Januari 2015

Malming sendu



Nggak bermaksud buat nggalau sih, tapi nggak tahu kenapa hari ini banyak banget hal yang ngingetin tentang kamu. Foto, basket, suara, dan.... ehm banyak. Nyebelin nggak sih? dan kalau inget kamu itu satu paket keseluruhan. Pertama pasti kangen terus kalo udah kangen, inget peristiwa pas kita bareng, mendadak jadi marah, nyesek, dan akhirnya hatiku berantakan lagi. Kok nggak bisa ya inget kamu pas yang seneng-senengnya aja? Maaf ya :'(


Senin, 05 Januari 2015

Berhenti



Andai engkau tahu betapa ku mencintaSelalu menjadikanmu isi dalam doakuKu tahu tak mudah menjadi yang kau pintaKu pasrahkan hatiku, takdir kan menjawabnyajika aku bukan jalanmuKu berhenti mengharapkanmu



Minggu, 04 Januari 2015

2015



Dua
Dua kaki kecil melangkah
Menyusuri setapak kisah
Menggores tinta hitam
Merekam jejak

Nol
Kosong tanpa suara
Hampa tanpa aroma
Sepotong hati nampak berarti
Buatlah terisi kembali

Berharap


Ya, waktu terus berjalan meninggalkan kita, tapi pada dasarnya berjalannya waktu selalu di sertai dengan harapan, teruslah berharap kawan!

Arya_pa

Pesan


Terlalu sayang bukan alasan bagus untuk menyakiti diri sendiri. Ga bisa melupakan mantan? Kata siapa harus dilupain? Mau sekuat tenaga berusaha pun jaringan otak kita udah didesain untuk menyimpan memori. So, jadikan kenangan mantan sebagai pembelajaran. Jangan susah payah melupakan karena bakal percuma. Yang bisa dilakuin adalah berupaya untuk tidak melakukan tindakan yang bisa mengingatkan sama mantan agar ga sakit hati terus. Mau sembuh dari luka kok masih aja ngestalk. Ya ga bakal kering tuh parutnya. Malah akan terus melebar, menganga, bisa-bisa membusuk. Kecuali lo kena Alzheimer baru bisa lupain mantan.

Kak Agia :*

Siap (2)


Siap menerima kedatangan, siap pula menerima kepergian. Bukankan apa yang datang memang pada akhirnya juga akan pergi? bukankah kehidupan memang begitu?

Merindukan kalian

Sabtu, 03 Januari 2015

All is well

.
"Seberat apapun masalah, sesakit apapun luka akan selalu terasa indah jika kita menghadapinya dengan senyuman, all is well."

-Ervi- 

Bahagia

"Bahagia bukan sederhana. Bahagia itu istimewa. Berkumpul dengan orang-orang yang menyenangkan bukan hal yang sederhana"
 :))

-mella-

Lagu

.
Dari dulu aku pengen punya cowok yang bisa nggitar terus nyanyiin lagu cinta di bawah sinar rembulan. Kayaknya romantiiiis banget. Tapi sekarang, nggak lagi minta kamu buat nyanyiin lagu buat aku, cukup kuminta kamu ngumandangin adzan kepada kelahiran anak kita nanti.

-Resti-

Jumat, 02 Januari 2015

Simpan Saja

.

"Usah menghapus segala yang telah terukir, cukuplah simpan kedalam buku kenangan dan jangan membukanya jika hati belum tertata rapi."

-Resti-

Kamis, 01 Januari 2015

Kilas Balik 2014



Beneran 2014 udah berakhir nih? Kok kayaknya masih banyak banget hal yang belum tercapai di tahun ini ya…
Beberapa target Alkhamdulillah bisa terealisasikan, selebihnya semoga di 2015 bisa tercapai. Mau flashback dulu perjalanan sepanjang 2014 ini ah…
Januari
Bulan baru di setiap tahunnya. Bulan istimewa pula karena tepat tanggal 27 aku bertambah usia halah. Januari tahun 2014 adalah hari yang sibuk. Minggu pertama dan kedua ada UAS, kemudian minggu ketiga liburan di rumah, minggu ke empat udah balik lagi ke kos buat ngurus persiapan DIKLATSAR KSR kampus. Yang special di bulan ini mungkin karena banyak keluarga dan sahabat yang mengucapkan ulang tahun serta mendoakannya. 
Februari

Libur kuliah. Minggu pertama disibukkan kegiatan DIKLATSAR KSR dari pagi sampai malem yang sedikit sekali waktu istirahatnya. Dalam kegiatan ini, kekeluargaan amat terasa ketika kami semua dituntut untuk saling memahami dalam bekerjasama dan tak boleh ada kata egois karena ini merupakan puncak kegiatan KSR yang melibatkan seluruh mahasiswa. Benar-benar buat nambah wawasan dan pengalaman. Ah, Ada satu kebahagiaan yang terselip ketika ada seseorang yang tiba-tiba mendekat dan selalu menyemangati. Ketika sudah pulang ke rumah, kami sempat main bareng ke Purbalingga. Ya, hanya teman dekat saja. Kemudian di akhir februari, mbolang dadakan ke candi menggunakan kendaraan umum. Kalau ini judulnya nekat dan tanpa persiapan panjang. Alhamdulillah lancar.