Pagi ini kuberanikan diri untuk mengunjungimu. Kubawakan seikat bunga mawar putih untukmu. Seperti yang kamu lakukan ketika pertama kali mengutarakan perasaanmu padaku.
"Hai, apa kabar?" sapaku terduduk di depanmu.
...
"Ini kubawakan bunga, masih ingat tentang bunga ini?" kuletakkan bunga itu di pangkuanmu.
...
"Maaf, setelah hampir setahun, aku baru mengunjungimu," aku menunduk, tak mampu memandangmu.
...
"Dulu, dua tahun yang lalu aku pernah merasa bahagia. Sangat bahagia. Bahkan satu kali pernah kurasakan sebuah dekapan erat dari belakang. Saat itu benar-benar terharu, merasa ada seseorang yang takut kehilanganku. Kemudian aku berdoa agar bisa selamanya begitu." Aku menghela nafas panjang.
...