Sabtu, 25 Juli 2015

Blog ini berisi...


Ungkapan perasaan ketika jatuh cinta dan patah hati datang bersamaan.

satu detik lalu tersenyum, sekarang terluka, dan bisa jadi pada detik berikutnya tertawa.

Bertahan itu ketika...


Bertahan itu ketika jatuh cinta dan patah hati disaat yang bersamaan
Bertahan untuk tetap tersenyum
Bertahan agar selalu tegar
Bertahan demi pendewasaan diri

Karena tak semua ingin di hati dapat tertangkap diri


kamu tahu?


kamu tahu apa yang luar biasa darimu?
 
Sepercik kabar baik darimu, mampu melukiskan kembali pelangi di hari-hariku.

Terima kasih, kamu.

Jumat, 24 Juli 2015

Mati rasa itu ketika...


Tak ada lagi yang bisa dipercaya atas ungkapan kesetiaan. Setia? adakah bentuk kesetiaan sejati selain hubungan Tuhan dengan hambaNya?
Untuk kesekian kalinya hati tak dapat mempercayai sebuah kesetiaan. Sudah lebih dari cukup tontonan di sekitar tentang drama kesetiaan.

Senin, 20 Juli 2015

Kali ini tentang Rasa

Rasa itu datang kembali. Sebuah rasa takut akan sebuah kehilangan. Kukira ini hanyalah suatu kecemburuan semata, namun semakin lama rasa khawatir itu kian menggunung. Hingga akhirnya meledak juga.
Malam ini aku, kamu, dia, dan mereka berkumpul menjadi satu di sebuah aula besar untuk merayakan pesta perpisahan.Aku duduk satu meja dengan teman-teman yang masih sibuk meributkan busana untuk wisuda nanti, sementara kamu juga bergabung dengan teman-teman lelakimu di meja ujung yang bersebelahan dengan meja yang dia tempati bersama kawan-kawannya. 
Dari jarak tak sampai tujuh meter, aku bisa dengan jelas melihatmu tertawa setelah menjahili teman di sebelahmu, aku bisa mengamati raut bahagia dari wajahmu. Semoga saja akan selalu begitu. Pesta perpisahan ini sepertinya benar-benar menjadi sebuah perpisahan untuk kita juga karena ketika wisuda nanti kita belum tentu berjumpa. Kamu yang memakai kemeja panjang yang digulung sampai siku, maafkan aku jika malam ini aku akan banyak mencuri pandang wajahmu.

Sabtu, 18 Juli 2015

Kali ini tentang mimpi



Jika ditanya tentang impian, sepertinya aku tak pernah benar-benar memikirkannya sehingga jawabanku selalu gelengan kepala.
“Nggak punya mimpi? Lalu apa tujuan hidupmu?” pasti pertanyaan itu yang ada di setiap benak orang yang mendengarnya.
Sejak kecil, aku selalu bahagia jika kedua orang tuaku tersenyum. Jadi, harapanku hanya satu. Ingin melihat orang tuaku selalu tersenyum karenaku.
Dan pertanyaan yang ada dalam kepalaku sendiri adalah, “Apa yang harus kulakukan?”

Senin, 06 Juli 2015

Cara


"Setiap orang memiliki caranya sendiri untuk mengekspresikan dirinya."