oleh Mifta Resti pada 23 April 2011 jam 15:17
Di tengah prjalanan ban motor bocor, untung dekat bengkel. Selagi menunggu m0t0r, kulihat banyak orang berlalu lalang. Ada anak kecil berbaju kumal dg wajah kusut & rambut merah terbakar mentari sedang berdiri di depan warung makan. Rupanya sedang menunggu ibunya yg sedang membeli nasi bungkus.
Setelah motor selesai diperbaiki, perjalanan dilanjutkan. Ketika menyusuri jalan menuju pedesaan, alam sejuk begitu terasa. Di kanan kiri jalan pepohonan tumbuh rindang. Ada seorang kakek yang tlah memutih rambutnya karera uban berjalan sendiri memikul karung yang penuh rumput. Mungkin untuk hewan ternaknya. Waktu menunjukkan tengah siang, waktunya para siswa SD untuk pulang. Melihat anak2 kecil berjalan beriringan terhiasi canda tawa dengan riang, tampak tak ada beban diwajah2 polos itu. Jadi ingin menikmati masa kecil lagi.
Hanya beberapa meter dari pemandangan itu, kulihat ada seorang ibu berjalan membungkuk sambil membawa kayu2 kering. Saat kumelewatinya, ternyata ada anak kecil - kurang lebih 3 tahun - yang digendong dibalik punggungnya. Mengapa anak sekecil itu diajak mencari kayu di dekat hutan? Tempat tujuanku kian dekat, kulewati beberapa rumah yang bangunannya masih sangat tradisional, berdinding kayu dan bata yang belum dilapisi cat, beralaskan tanah yang diperhalus, dan sekat ruangan yang masih menggunakan kayu.
Tak sabar rasanya ingin bertemu sang pemilik rumah tempat tujuanku. Sudah lama ku tak jumpa beliau. Kulitnya yg mulai keriput namun terpancar aura segar dari wajahnya. Salut dengan perjuangan beliau yg tiap pagi menunggu dan merawat padi di sawah hingga padinya menguning. Salut dengan keikhlasannya hidup dalam kesederhanaan.
Sebenarnya mudah saja membuat kita merasa beruntung dan bersyukur dengan kehidupan yang kita jalani kini, yakni dengan melihat orang2 di sekitar kita yang masih kekurangan & perlu berjuang keras untuk menghidupi keluarganya. ~_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar