Seperti biasa
Kau duduk di ujung ruang
Memandang rintik hujan
Sesekali kau mainkan pena di catatanmu
Untaian kata kau ukir dalam keheningan
Ingin kumenangis dan merintih
Ingin ku hubungi sang Tuhan
Meminta bonus angka usiamu
Selalu kukirim doa untukmu
Untuk semua langkah letihmu
Puisi-puisimu
Kau rajut dengan pita indah
Seolah dispensasi yang kau minta pada Izroil
Cerita-cerita pendekmu
Seolah kisah lama yang harus kuabadikan
Kenangan yang kau rangkai begitu cantik
Apa boleh buat
Aku harus bahagia
Bangga atas kekurangan dan kelebihan
Takdir kau genggam dengan keteguhan jiwa
Maut bukanlah penghalang karyamu
Aku pun tak boleh terus mematung melihatmu
Kan kubuat sejuta karya untukmu
Kelak nanti kita berhasil bersama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar