Judul :
Alles Liebe
Author :
Farrahnanda
Penerbit :
De Teens, DIVAPress
Terbit :
November 2013
ISBN :
978-602-7695-25-2
Kalau tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, ayo pulang!
Tunggu! Jangan pergi! Aku bukan mempermasalahkan apa yang mau kita bicarakan. Tapi, aku mempermasalahkan waktu yang ingin kuhabiskan denganmu.
Kalau sudah begitu, apa untungnya bagimu?
Kebersamaan denganmu.
***
Seseorang yang selama dua tahun terakhir selalu mewarnai hariku dengan wajah begitu apa adanya. Seseorang yang mau menuntunku dengan perlahan agar aku bisa mempunyai masa depan. Satu-satunya orang yang begitu yakin bahwa aku juga bisa menjadi orang yang lebih baik. Demi apa pun, aku akan sangat sulit melupakan wajah polosmu yang selalu tersenyum, Ferro.
Tunggu! Jangan pergi! Aku bukan mempermasalahkan apa yang mau kita bicarakan. Tapi, aku mempermasalahkan waktu yang ingin kuhabiskan denganmu.
Kalau sudah begitu, apa untungnya bagimu?
Kebersamaan denganmu.
***
Seseorang yang selama dua tahun terakhir selalu mewarnai hariku dengan wajah begitu apa adanya. Seseorang yang mau menuntunku dengan perlahan agar aku bisa mempunyai masa depan. Satu-satunya orang yang begitu yakin bahwa aku juga bisa menjadi orang yang lebih baik. Demi apa pun, aku akan sangat sulit melupakan wajah polosmu yang selalu tersenyum, Ferro.
##############
Kenapa tertarik dengan novel ini?
Pertama, aku tau penulisnya
Kedua, novel itu dibuat hasil dari lelang nulis novel.
Penasaran banget setelah baca versi cerpennya yang diposting di blognya Pak Edi
Akhiles.
Ketiga, Tentang Alles Liebe. Nggak tahu bahasa apa dan
artinya apa.
Keempat, ada di bazar. Sayang kalau dilewatkan. Hehehe…
Novel ini mengangkat tokoh utamanya Sartika, seorang anak
panti yang nggak bahagia. Omongannya kasar dan perokok. Suka banget gimana
Farrah melukiskan sosok Sartika dalam kata-kata. Adapula Ferro, lelaki yang
memiliki banyak penggemar, sekretaris OSIS yang tiba-tiba menyatakan ingin jadi
pacar Sartika dan berjanji akan membantu Sartika dalam memperbaiki prestasi
akademik gadis itu yang rapornya selalu berdarah.
Gregetan banget karena sampai pertengahan halaman, Sartika
masih galak dan ketus banget merespon Ferro yang selalu datang dengan senyum
manisnya. Salut juga dengan usaha Ferro untuk menghentikan kebiasaan Sartika
merokok dan bolos ketika jam pelajaran.
Dari segi bahasa, sebagai pembaca awan, itu menarik minat
untuk baca langsung selesai karena ceritanya ngalir. Sayang bangt ada beberapa
kata asing yang nggak diterjemahkan, termasuk judul novelnya itu sendiri. Jadi
sampai selesai baca, masih ada tanda tanya besar. Itu novel judulnya apa?
Overall, aku suka konfliknya. Ada bumbu ringan tentang
Sartika yang nggak punya kosmetik, yang nggak tahu nama kepala sekolah dan
guru-gurunya. Juga mengenai Ferro yang ternyata udah tertarik dengan Sartika
sejak MOS.
Oh iya, satu lagi. uniknya novel ini, ada sketsa karakter
tokoh-tokohnya. Pasti itu hasil tangan Farrah sendiri. Keren… Sartika dan Ferro
cocok :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar