Sebuah nasihat penggugah jiwa
Baca buku ini selama dua hari
benar-benar menggetarkan. Perjalanan seseorang yang sangat berliku.
Perjalanan seorang bernama
Reihan, hidup tanpa kedua orang tua, mengalami masa kecil di panti yang tak
menyenangkan, yang membuatnya tumbuh menjadi seorang pemberontak, pemberontak
atas tindak yang tak sejalan. Keluar dari panti kehidupannya semakin tak
terduga, mulai menjadi seorang pencuri yang berakhir di rumah sakit, lalu
tinggal di rumah singgah dan menemukan sebuah keluarga yang menyenangkan.
Belajar menjadi pengamen. Kemudian sikapnya yang brutal kembali ketika
keluarganya disakiti. Lalu pergi dan
menyalahkan diri sendiri atas kegagalan orang-orang disekitarnya karena
balas dendam atas perbuatannya dulu.
Juga bertemu dengan seseorang yang berhubungan dengan masa lalunya.
Kesendirian dan kehampaan berubah
menjadi kebahagiaan ketika bertemu orang yang ditemui di kereta. Rey mulai
bekerja lebih layak. Bekerja menjadi kuli bangunan. Dia adalah pembelajar yang
baik, dengan ilmu yang terbatas, dia mulai memetik keberhasilan. Dari kuli
menjadi mandor, hingga manager. Kebahagiaannya lengkap dengan seorang istri
yang teramat dicintainya.
Sayang semua kebahagiaan itu
berakhir baru enam tahun berjalan. Dia kehilangan istri beserta anak yang belum
terlahir. Dia menyibukkan diri dengan pekerjaannya hingga dia berhasil menjadi
kontruktor yang sukses, terkaya yang pernah ada. Tapi smeuanya hampa.
Hingga diumurnya yang ke 60
tahun, banyak penyakit menggerogotinya. Dia koma. Seseorang mendatanginya dan
mengantarkan perjalanan menuju masa lalunya dan menjelaskan atas lima pertanyaan
dalam hidup Ray.
Membaca novel ini seperti sedang
mendengarkan nasihat-nasihat bijak dari penulisnya. Tere Liye berhasil
berdakwah melalui ini. sebuah cerita mengenang masa silam dan kemudian
dijelaskan makna setiap kejadiannya yang saling sangkut paut dari tokohnya
kecil hingga dewasa – hampir meninggal-. Keren banget. Nggak pernah nyesel baca
novel ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar