Rabu, 04 Oktober 2017

empat oktober

Tak pernah sekalipun terbesit keinginan untuk mengenalmu lebih jauh. Dulu. Bahkan Saat itu rasanya terlalu jauh jika aku dan kamu bisa saling mendekat.
Sekarang, setelah sekian bulan pasca perkenalan aku mulai dapat mengetahui bagaimana karaktermu. Memang belum sepenuhnya, aku masih belajar untuk memahamimu. 
Banyak sekali hal yang sebenarnya ingin kuutarakan, namun setiap kali saling sapa lagi lagi mulutku kelu, atau justru kalimat lain lah yang terdengar di telingamu. Seperti pagi ini.
Aku tak mempercayai aku meloloskan kalimat itu untukmu dan bisa dibilang air mataku pun turut lolos. 
Bukan aku bermaksud untuk pergi darimu atau memintamu untuk melupakanku. Bukan itu inginku. Aku cuma berharap kamu bisa melangkah apa yang bisa kamu lakukan saat ini dan aku tak menjadi beban atau pikiran untukmu. 
Aku bukan perempuan yang suka menuntut ini itu untuk disegerakan. Aku juga ingin memahamimu. 
Harapan kita mungkin sama, kita ingin melangkah bersama, beriringan. Namun jika saat ini belum memungkinkan, tak apa. Saat ini kita masih memiliki kehidupan masing masing. Aku tak akan menghalangi langkahmu saat ini. Jika memang sudah saatnya nanti, aku yakin semua akan dimudahkan. Kita sama sama berjuang dalam Doa dan langkah.