Kamu adalah lelaki yang belum lama kukenal. Sejak mengetahui tentangmu, sempat terpikir tak mungkin kita suatu hari akan bersanding. Jarak kita terlalu jauh. Setelah sekian waktu berlalu, kita bertegur sapa juga. Sejak itu, kita berbagi cerita. Namun tak lantas aku berani berpikir macam-macam tentangmu. Aku dan kamu adalah dua orang asing yang terikat dalam satuan pengabdian. Seperti pada teman-teman lelaki yang lain, aku selalu berusaha untuk menjaga jarak. Sudah cukup bahwa aku pernah berharap, lalu saat sedang bahagia-bahagianya, terpatahkan.
Qodarullah, komunikasi kita tak pernah terputus dan herannya aku bisa mudah terbuka denganmu. Sampai suatu hari kita "berbicara" dan sepakat untuk melangkah bersama. Bukan hal yang mudah ketika kita bersama namun sama-sama tak ingin dalam sebuah ikatan sebelum pernikahan. aku dengan duniaku dan kamu tetap dengan kehidupanmu sendiri.
Qodarullah, komunikasi kita tak pernah terputus dan herannya aku bisa mudah terbuka denganmu. Sampai suatu hari kita "berbicara" dan sepakat untuk melangkah bersama. Bukan hal yang mudah ketika kita bersama namun sama-sama tak ingin dalam sebuah ikatan sebelum pernikahan. aku dengan duniaku dan kamu tetap dengan kehidupanmu sendiri.