Minggu, 11 Agustus 2013

Rembulan tenggelam di Wajahmu


Sebuah nasihat penggugah jiwa 

 
Baca buku ini selama dua hari benar-benar menggetarkan. Perjalanan seseorang yang sangat berliku.
Perjalanan seorang bernama Reihan, hidup tanpa kedua orang tua, mengalami masa kecil di panti yang tak menyenangkan, yang membuatnya tumbuh menjadi seorang pemberontak, pemberontak atas tindak yang tak sejalan. Keluar dari panti kehidupannya semakin tak terduga, mulai menjadi seorang pencuri yang berakhir di rumah sakit, lalu tinggal di rumah singgah dan menemukan sebuah keluarga yang menyenangkan. Belajar menjadi pengamen. Kemudian sikapnya yang brutal kembali ketika keluarganya disakiti. Lalu pergi dan  menyalahkan diri sendiri atas kegagalan orang-orang disekitarnya karena balas dendam atas perbuatannya dulu.  Juga bertemu dengan seseorang yang berhubungan dengan masa lalunya.
Kesendirian dan kehampaan berubah menjadi kebahagiaan ketika bertemu orang yang ditemui di kereta. Rey mulai bekerja lebih layak. Bekerja menjadi kuli bangunan. Dia adalah pembelajar yang baik, dengan ilmu yang terbatas, dia mulai memetik keberhasilan. Dari kuli menjadi mandor, hingga manager. Kebahagiaannya lengkap dengan seorang istri yang teramat dicintainya.
Sayang semua kebahagiaan itu berakhir baru enam tahun berjalan. Dia kehilangan istri beserta anak yang belum terlahir. Dia menyibukkan diri dengan pekerjaannya hingga dia berhasil menjadi kontruktor yang sukses, terkaya yang pernah ada. Tapi smeuanya hampa.
Hingga diumurnya yang ke 60 tahun, banyak penyakit menggerogotinya. Dia koma. Seseorang mendatanginya dan mengantarkan perjalanan menuju masa lalunya dan menjelaskan atas lima pertanyaan dalam hidup Ray.
Membaca novel ini seperti sedang mendengarkan nasihat-nasihat bijak dari penulisnya. Tere Liye berhasil berdakwah melalui ini. sebuah cerita mengenang masa silam dan kemudian dijelaskan makna setiap kejadiannya yang saling sangkut paut dari tokohnya kecil hingga dewasa – hampir meninggal-. Keren banget. Nggak pernah nyesel baca novel ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar