Minggu, 16 Februari 2014

Kata Hati

"ikuti kata hatimu..."
Kata hati. Ya! sebelas dua belas dengan suara hati. maksudnya sih sama sebenarnya :)
hari ini tepat pertengahan libur panjangngku. Apa yang sudah kulakukan sepanjang hari kemarin? aku mencoba mengikuti kata hatiku. Saat itu - sebelum libur - kata hatiku mengatakan kalau liburan ini harus menghasilkan sesuatu, tak lain bisa melahirkan karya (novel). 
Sudah tanggal berapa ini? dan kapan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tulisan dengan minimal seratus halaman? hari ini baru masuk halaman ke empat belas. masih jauh dari target. lalu, apa kata hatiku salah? atau aku yang tak bisa konsisten mewujudkan kata hatiku??
ini kalimat yang paling sering keluar di pikiran, yang aku sendiri bosan untuk membacanya, "udah ada outlinenya, udah ada referensinya, tapi kenapa konflik yang mau kuceritakan nggak bisa kutuang dalam bentuk tulisan?" -sepertinya memang ada yang belum beres denganku- dan aku tak mengerti, entahlah.
Jadi, disela-sela kesuntukan bikin novel yang nggak tahu kapan kelarnya, akhirnya blogging aja :)

Oke, ini masih ngomongin kata hati. bukan lagi tentang novel, tapi perihal cinta. 
Hahaha, tahu apa sih Res, kamu tentang cinta? pake mau ngomongin segala?

Yapp, cinta maknanya luas dan bisa dikatakan kepada apapun dan siapapun. Kali ini mau sedikit nulis tentang cinta terhadap lawan jenis, icikiwirrr jomblo aja nggaya mau ngomong cinta #eh

Sebenarnya, gimana sih rasanya cinta? kapan kita tahu kalau kita sedang jatuh cinta?
apa ketika cemburu doi sama orang lain?
apa ketika sering senyum sendiri mikirin doi?
apa ketika bahagia dideketin doi?
apa ketika nyaman ngobrol dengan doi?
apa ketika melayang digoain doi?
apa ketika dikasih mawar dan coklat?

apa itu cinta?

oke, aku ralat tulisanku diatas. bukan ngomongin cinta, tapi lebih pada pertanyaan tentang cinta. itu lebih tepatkan?
apa ada yang bisa menjawab?

kenapa tiba-tiba tanya cinta? right! belakangan ini sedang berada dalam lingkaran cinta. Oke, lebih spesifiknya adalah sedang "dekat" dengan seseorang, tapi aku nggak tahu mau dibawa kemana kedekatan ini. Sampai ketika nulis ini, aku belum tau indikator yang mencerminkan cinta terhadap seseorang.
Kembali, mau mengikuti kata hati? nah, kalau aku sendiri tak tahu apa kata hatiku mengenai ini, lantas bagaimana? dan dilema ini membuatku taku salah langkah.

Baiklah, tulisan ini benar-benar hanya sebuah tulisan yang nggak penting dibaca sebenarnya karena (mungkin) kirang bermanfaat. Iya lah, orang nggantung dan gak ada hasilnya gini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar