Minggu, 15 Februari 2015

Bersabarlah sobat


Weekend. Setelah tertunda beberapa kali, akhirnya aku bisa menikmati salah satu keindahan ciptaan Tuhan yang menakjubkan. Ya, Laut. Pantai. Traveling kemanapun, selalu disempatkan untuk menemui pantai.
"Tiara, senyum-senyum mulu dari tadi. Segitu bahagianya ketemu pantai ya?" tanya Kirani, sahabatku sedikit heran.
"Kiran sayang, udah sebulan lebih kita sama-sama sibuk ngurus tugas kuliah. Otakku udah panas banget dan butuh penyegaran. Akhirnya bisa bernapas lega bisa menikmati pantai," aku nyengir tak bisa menyembunyikan bahagiaku.
Kirani tak menanggapi alasanku. Ketika kutoleh, gadis mungil itu sudah duduk dengan meluruskan kaki di atas pasir. Bersyukur sabtu sore ini matahari nampak begitu cerah, tak mendung seperti biasanya.

"Baru aja semenit disini, udah melamun aja. Inget siapa?"
Yang ditanya hanya menghela nafas panjang.
"Satya atau Nando?"
Lagi-lagi hanya dijawab dengan senyuman pahit.
"Udah setahun, Kiran sayang, sekarang ada Nando yang selalu ada," kataku pelan, takut merusak suasana hatinya. Kiran tahu maksudku.
"Kami bahkan belum sempat melihat sunset bersama," gumamnya dengan tatapan kerinduan.
"Princessku yang paling cantik, kamu ingat kan lelaki itu bahkan tak mengganggap serius permintaanmu dulu? Udah sih, kalau dia tahu kamu masih merindukannya, aku yakin dia disana sedang tertawa bahagia karena berpikir kamu menyesali keputusanmu untuk meninggalkannya dulu,"
"Tiara, kenapa kamu bilang gitu?" 
"C'mon girl, kamu tahu kisa cintanya Delon kan? dia diputusin Sasa. Kamu dengar apa yang dia katakan sewaktu kita makan spagetty di kafenya Delon?"
Air muka Kiran sedikit berubah. Menyadari sesuatu.
"Yap, ingat kan? Bahkan sampai sekarang Delon selalu merasa bahagia kalau tahu Sasa cemburu melihatnya dekat dengan perempuan, terlebih ketika Delon memiliki pacar lagi."
"Hmmm, oke, aku yang memutuskan untuk pergi artinya aku harus konsisten. Aku bisa kan?!" Kirani bersemangat seketika.
"Pasti bisa. Nah gitu dong, jelek kalo tampangmu mellow mulu," ejekku sambil tertawa.
Kirani, kamu perempuan yang kuat. Sebanyak apapun kamu disakiti, kamu masih bisa tegar, seberapa kalipun kamu dijahati, masih juga nggak marah. Aku yakin suatu saat nanti kamu akan mendapat seseorang yang memang pantas mendapatkanmu. Bukankah banyak orang yang terang-terangan kagum dengan kepribadianmu yang anggun tanpa cela? bersabarlah sayang :)

#Untuk sahabatku nan jauh di sana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar