Sabtu, 07 Februari 2015

Kepada Tuan Jerapah


To: Mr. Giraffe
 
Selamat malam Tuan,
Apa kabarnya sekarang? Ah iya, maaf tadi aku lupa menanyakan kabarmu ketika kita bercakap.
Masih ingat tanggal berapa ini tuan? Aku lebih dari yakin percakapan kita siang tadi memang sudah terencana. Benarkah dugaanku? Usah menjawab, aku tak perlu tahu kok, karena mungkin jawabanmu akan mempengaruhi pikiranku.
Apakah hari ini istimewa Tuan? Setidaknya tanggal ini. Jika bukan di tahun ini, tentu yang pasti istimewa itu ada di tahun yang lalu. Aku tak tahu apakah kamu begitu menyukai angka tujuh atau memang takdir yang membuatnya?

Di hari ini pada tahun lalu, merupakan awal pertemuan kita, sekaligus tiga bulan kau berhenti dengan masa lalumu. Lalu sekarang, tepat tiga bulan pula atas pertemuan terakhir kita.
Boleh kutanya, Tuan? apakah kamu mengulang sejarah tahun yang lalu lagi? kalau iya, artinya sudah ada seseorang yang mengisi hatimu kini. Aku turut bahagia ya, meski mungkin sebagian kecil hatimu masih terisi namamu.
Jika kamu ingin tahu bagaimana keadaanku, biar kuberi tahu. Di sini, di kota pertemuan kita, aku sedang bangkit perlahan. Iya, perlahan menghapus bayang-bayangmu. Merelakan kepergianmu.
Tuan, aku tahu kamu bukan milikku, jadi akan kubiarkan kamu dengan kebahagiaanmu. Aku juga akan bahagia meski tanpamu. 
Hanya sedikit pintaku, kumohon Tuan, berhentilah datang ke mimpi-mimpiku, berhentilah menyusuri setiap mili pikiranku.

From : little rabbit
*aku tahu cepat atau lambat kamu membaca suratku ini, Tuan Jerapah.

2 komentar:

  1. wihh nice kak...
    kunjungin
    happychiciolaf.blogspot.com
    thanks jgn lupa komen yaa

    BalasHapus
  2. wahh makasih udah mampir :)
    oke siap :p

    BalasHapus