Minggu, 17 Juni 2018

tujuhbelasjuni

Kamu adalah lelaki yang belum lama kukenal. Sejak mengetahui tentangmu, sempat terpikir tak mungkin kita suatu hari akan bersanding. Jarak kita terlalu jauh. Setelah sekian waktu berlalu, kita bertegur sapa juga. Sejak itu, kita berbagi cerita. Namun tak lantas aku berani berpikir macam-macam tentangmu. Aku dan kamu adalah dua orang asing yang terikat dalam satuan pengabdian. Seperti pada teman-teman lelaki yang lain, aku selalu berusaha untuk menjaga jarak. Sudah cukup bahwa aku pernah berharap, lalu saat sedang bahagia-bahagianya, terpatahkan.
Qodarullah, komunikasi kita tak pernah terputus dan herannya aku bisa mudah terbuka denganmu. Sampai suatu hari kita "berbicara" dan sepakat untuk melangkah bersama. Bukan hal yang mudah ketika kita bersama namun sama-sama tak ingin dalam sebuah ikatan sebelum pernikahan. aku dengan duniaku dan kamu tetap dengan kehidupanmu sendiri.

Sampai hari yang lama dinantikan akhirnya menjadi nyata juga, dan tak terduga akan secepat ini.
Tujuh belas Juni 2018 kamu benar-benar menunjukkan niat baikmu. Mengajak keluarga datang ke rumahku dan meminta ijin kepada orang tuaku. Sungguh, betapa banyak aku harus bersyukur karena doa hajatku selama ini terkabul sudah.
Kita sama-sama masih terikat kontrak untuk menjalani tugas negara dan selama itu pula kita harus memperpanjang masa kesabaran untuk melangkah menuju impian yang dinantikan. Teruslah saling berusaha dan mendoakan supaya segalanya dimudahkan dan kamu benar-benar menjadi jodohku. aamiin.

terima kasih calon imamku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar