Dengan
tidak mengurangi kebebasan guru menemukan cara penanggulangan gangguan disiplin
kelas, terdapat beberapa petunjuk umum cara penanggulangan gangguan disiplin
seperti dikemukakan Hollingsworth dan Hoower (1991 : 72-74) berikut ini:
a.
Gangguan percakapan
Percakapan antar sesama peserta
didik yang mengancam disiplin perlu segera ditanggulangi. Guru dapat segera
menghampiri mereka dan memotivasi mereka agar kembali mengerjakan
tugas-tugasnya. Atau guru dapat bertanya, atau meminta siswa mengajukan
pertanyaan, menyuruh menyelesaikan tugas secara khusus kepada peserta didik
yang bercakap tadi.
b. Gangguan melempar catatan
Gangguan melempar catatan muncul akibat adanya kebosanan
atau ketidak tepatan kegiatan belajar mengajar. Mengambil langkah hati-hati,
dalam situasi ini sangat penting tidak tepat bila guru membaca keras-keras
catatan itu. Secara persuasive menyatakan bahwa perbuatan itu akan merugikan
diri siswa sendiri dan akan mengganggu kelas.
c. Gangguan
kebebasan yang berlebihan diantara siswa
Bebas adalah naluri manusia, tetapi kebebasan berlebihan
perlu dicegah jangan sampai berkembang merusak disiplin kelas. Berdialog antara
guru dan peserta didik tentang hak dan kewajiban peserta didik perlu dilaksanakan.
Katakan kepada para siswa bahwa disamping hak, ada kewajiban untuk tidak
mengganggu orang lain.
d. Gangguan permusuhan antara peserta didik tau kelompok
Bicaralah dengan masing-masing pihak secara individual atau
kelompok, berusaha mencari penyebab permusuhan ini dan cobalah adakan
perubahan-perubahan baru. Katakan bahwa permusuhan adalah perbuatan tidak baik
dan permusuhan akan mengakibatkan hilangnya teman bergaul.
e. Gangguan menyontek
Menyontek terjadi akibat dari ketidak siapan peserta didik
atau materi yang melebihi batas. Berilah motivasi dan keempatan yang bijak dan
tugas yang sesuai dengan kemampuan peserta didik. Katakan pada mereka bahwa
menyontek akibat dari tidak belajar. Menyontek, selain konsentrasi buyar juga
tidak akan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Oleh karena itu,
belajarlah dengan rajin dan tekun.
f. Gangguan pengaduan
Disiplin kelas kadang-kadang terganggu oleh adanya pengaduan
disamping adanya laporan dari peserta didik. Gangguan harus dapat membedakan
pengaduan dan laporan tentang sesuatu. Namun guru perlu berlaku bijaksana dan
konsisten dalam menjelaskan ke dua hal tersebut.
g. Gangguan tabiat marah
Guru segera menghampiri atau memindahkan peserta didik yang
bertabiat marah dan menjauhkan peserta didik lain. Sebagai pendengar, guru
kemudian mencari sebab dan membantu menyelesaikan persoalannya.
h. Gangguan penolakan permohonan guru
Berdialog secara terus menerus dan mencari alternatif lain
adalah salah satu cara yang dapaot ditempuh oleh guru terhadap gangguan ini.
Permohonan yang rasional untuk seorang siswa belum tentu sesuai dengan siswa
lain. Penciptaan suasana sejuk dan objektif akan menghilangkan gangguan semacam
ini.
i. Gangguan perpindahan situasi
Perpindahan situasi merupakan jenis lain dari gangguan
disiplin kelas (ganti pelajaran pindaj kelas, perubahan jadwal). Oleh karena
itu, perpindahan situasi harus diiringi oleh kesiapan akan alternatif dan inisiatif
lain, serta pengawasan. Di samping itu, terdapat berbagai cara lain yang dapat
ditempuh guru dalam menanggulangi pelanggaran disiplin. Cara tersebut antara
lain:
1) Pengetahuan siswa
Makin baik guru mengenal siswa makin besar kemungkinan guru
mencegah pelanggaran disiplin. Sebaliknya anak yang frustasi karena merasa
tidak mendapat perhatian guru dengan semestinya sangat mungkin terjadinya siswa
tersebut melanggar disiplin sekolah. Setiap siswa pada dasarnya mempunyai daya
atau tenaga untuk mengontrol dirinya. Siswa yang tidak diperhatikan orang tua
dan gurunya kurang dapat mengontrol dirinya sendiri biasanya kurang menghargai
otoritas dan mereka tidak menyukai dan membencinya.
Pengenalan terhadap mereka dan latar belakangnya merupakan usaha penanggulangan pelanggaran disiplin. Berbagai alat dapat digunakan, misalnya:
Pengenalan terhadap mereka dan latar belakangnya merupakan usaha penanggulangan pelanggaran disiplin. Berbagai alat dapat digunakan, misalnya:
· “interest-inventory” merupakan cara
sederhana yang dilakukan guru. Alat ini berupa sejumlah pertanyaan misalnya
tentang buku yang disenangi, hoby, favorit, aktivitas yang dikerjakan siswa,
acara yang disenangi dari siaran televisi, guru yang paling disenangi, dan
sebagainya.
· “sosiogram” yang dibuat dengan
maksud untuk melihat bagaimana persepsi para siswa dalam rangka hubungan
sosio-psikologis dengan teman-temannya.
“feedback letter” dimana siswa diminta untuk
membuat satu karangan atau satu surat tentang perasaan mereka terhadap sekolahnya;
apa yang disukai pada saat pertama kali masuk sekolah, pada saat pelajaran
berlangsung, pada saat istirahat, keadaan lingkungan sekolah, pada saat pulang
sekolah dan sebagainya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar