Sabtu, 12 Januari 2013

JENIS GANGGUAN DAN CARA PENANGGULANGAN DISIPLIN

Dengan tidak mengurangi kebebasan guru menemukan cara penanggulangan gangguan disiplin kelas, terdapat beberapa petunjuk umum cara penanggulangan gangguan disiplin seperti dikemukakan Hollingsworth dan Hoower (1991 : 72-74) berikut ini:
a.  Gangguan percakapan
Percakapan antar sesama peserta didik yang mengancam disiplin perlu segera ditanggulangi. Guru dapat segera menghampiri mereka dan memotivasi mereka agar kembali mengerjakan tugas-tugasnya. Atau guru dapat bertanya, atau meminta siswa mengajukan pertanyaan, menyuruh menyelesaikan tugas secara khusus kepada peserta didik yang bercakap tadi.


b. Gangguan melempar catatan
Gangguan melempar catatan muncul akibat adanya kebosanan atau ketidak tepatan kegiatan belajar mengajar. Mengambil langkah hati-hati, dalam situasi ini sangat penting tidak tepat bila guru membaca keras-keras catatan itu. Secara persuasive menyatakan bahwa perbuatan itu akan merugikan diri siswa sendiri dan akan mengganggu kelas.

    c. Gangguan kebebasan yang berlebihan diantara siswa
Bebas adalah naluri manusia, tetapi kebebasan berlebihan perlu dicegah jangan sampai berkembang merusak disiplin kelas. Berdialog antara guru dan peserta didik tentang hak dan kewajiban peserta didik perlu dilaksanakan. Katakan kepada para siswa bahwa disamping hak, ada kewajiban untuk tidak mengganggu orang lain.

d. Gangguan permusuhan antara peserta didik tau kelompok
Bicaralah dengan masing-masing pihak secara individual atau kelompok, berusaha mencari penyebab permusuhan ini dan cobalah adakan perubahan-perubahan baru. Katakan bahwa permusuhan adalah perbuatan tidak baik dan permusuhan akan mengakibatkan hilangnya teman bergaul.

e. Gangguan menyontek
Menyontek terjadi akibat dari ketidak siapan peserta didik atau materi yang melebihi batas. Berilah motivasi dan keempatan yang bijak dan tugas yang sesuai dengan kemampuan peserta didik. Katakan pada mereka bahwa menyontek akibat dari tidak belajar. Menyontek, selain konsentrasi buyar juga tidak akan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Oleh karena itu, belajarlah dengan rajin dan tekun.
 
f. Gangguan pengaduan
Disiplin kelas kadang-kadang terganggu oleh adanya pengaduan disamping adanya laporan dari peserta didik. Gangguan harus dapat membedakan pengaduan dan laporan tentang sesuatu. Namun guru perlu berlaku bijaksana dan konsisten dalam menjelaskan ke dua hal tersebut.

g. Gangguan tabiat marah
Guru segera menghampiri atau memindahkan peserta didik yang bertabiat marah dan menjauhkan peserta didik lain. Sebagai pendengar, guru kemudian mencari sebab dan membantu menyelesaikan persoalannya.

h. Gangguan penolakan permohonan guru
Berdialog secara terus menerus dan mencari alternatif lain adalah salah satu cara yang dapaot ditempuh oleh guru terhadap gangguan ini. Permohonan yang rasional untuk seorang siswa belum tentu sesuai dengan siswa lain. Penciptaan suasana sejuk dan objektif akan menghilangkan gangguan semacam ini.

i. Gangguan perpindahan situasi
Perpindahan situasi merupakan jenis lain dari gangguan disiplin kelas (ganti pelajaran pindaj kelas, perubahan jadwal). Oleh karena itu, perpindahan situasi harus diiringi oleh kesiapan akan alternatif dan inisiatif lain, serta pengawasan. Di samping itu, terdapat berbagai cara lain yang dapat ditempuh guru dalam menanggulangi pelanggaran disiplin. Cara tersebut antara lain:
1) Pengetahuan siswa
Makin baik guru mengenal siswa makin besar kemungkinan guru mencegah pelanggaran disiplin. Sebaliknya anak yang frustasi karena merasa tidak mendapat perhatian guru dengan semestinya sangat mungkin terjadinya siswa tersebut melanggar disiplin sekolah. Setiap siswa pada dasarnya mempunyai daya atau tenaga untuk mengontrol dirinya. Siswa yang tidak diperhatikan orang tua dan gurunya kurang dapat mengontrol dirinya sendiri biasanya kurang menghargai otoritas dan mereka tidak menyukai dan membencinya.
Pengenalan terhadap mereka dan latar belakangnya merupakan usaha penanggulangan pelanggaran disiplin. Berbagai alat dapat digunakan, misalnya:
·   “interest-inventory” merupakan cara sederhana yang dilakukan guru. Alat ini berupa sejumlah pertanyaan misalnya tentang buku yang disenangi, hoby, favorit, aktivitas yang dikerjakan siswa, acara yang disenangi dari siaran televisi, guru yang paling disenangi, dan sebagainya.
·   “sosiogram” yang dibuat dengan maksud untuk melihat bagaimana persepsi para siswa dalam rangka hubungan sosio-psikologis dengan teman-temannya.
“feedback letter” dimana siswa diminta untuk membuat satu karangan atau satu surat tentang perasaan mereka terhadap sekolahnya; apa yang disukai pada saat pertama kali masuk sekolah, pada saat pelajaran berlangsung, pada saat istirahat, keadaan lingkungan sekolah, pada saat pulang sekolah dan sebagainya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar