Senin, 23 September 2013

review novel Revolusi (Reza Nufa)

 
Judul: Revolusi (Seiring waktu, cinta akan berevolusi dan menemukan jalannya).
Penulis: Reza Nufa
Penerbit: byPass
Tahun Terbit: Juni 2013 (Cetakan I)
Harga: Rp. 45.000
Jumlah halaman: 286 hal.
ISBN (10):  602-1871-54-5
ISBN (13): 978-602-1871-54-6
*
Blurb:
Malam ini Dira ulang tahun. Irham membawanya ke lantai tertinggi sebuah gedung yang baru separuh jadi. Dira terkejut. Ternyata sudah ada meja bundar kecil ditemani dua kursi, sedikit makanan di atasnya, serta beberapa lilin yang membuat suasana romantis. Di kursi itu, mereka saling tatap. Lama terdiam untuk mengerti hati masing-masing.

“Aku sayang kamu, Ra,” tegas Irham seketika.
Deg! Jantung Dira berdetak kencang. Lelaki ini benar-benar membuatnya hanyut. Namun, sedetik kemudian, tiba-tiba ponselnya berdering. Nama Fajar tertera di layarnya.

“Ada apa?” ucap Dira tanpa basa-basi.
“Coba kamu buka jendela kamar kamu, terus lihat ke langit.”
“….emangnya ada apa?”
“Siap ya.” Fajar menghitung perlahan, “Satu…Dua…Tiga…”
Tepat ketika hitungan ke tiga, gemerlap kembang api mewarnai langit malam itu. Langit yang kelam berubah dengan warna-warni nan indah.
“Kamu lihat itu, Ra?” Fajar menghela napas. “Itu untuk kamu! Happy Birthday ya, Ra.”
Dira hanya tertegun. Dia dipojokkan pada dua pilihan yang membuatnya bingung.
Belum usai kebingungan itu, beberapa hari kemudian ketiganya dipertemukan pada sebuah demo. Irham yang merupakan seorang polisi menjaga gedung DPR/MPR dari serbuan para demonstran, salah satunya Fajar. Sedang Dira yang mengkhawatirkan keduanya, terpaksa menyusul mereka. Di tengah kerusuhan besar, cintanya terombang-ambing antara dua lelaki yang berhadapan.
Lalu, pada siapa hatinya berlabuh?
Si polisi, atau demonstran?
*** 
 Banyaknya promo dari teman-teman dan penulisnya langsung, akhirnya kesampaian juga beli novel Revolusi ini (setelah bolak-balik toko buku - ngecek bukunya masih ada apa enggak - sambil ngumpulin duit).
 
Kata mereka yang udah baca novel  ini : Kisah cinta yang nggak biasa.
Yap. aku setuju, kisah cinta yang sederhana namun mampu dikemas dengan unik dan berbeda adalah hal yang menarik minat pembaca. 
Cinta segitiga itu biasa, tapi kalau tokohnya mahasiswi, demonstran dan polisi, ini cerita langka. :D (?)   
Dira, gadis cuek yang lebih menjurus tomboy tiba-tiba kedatangan dua lelaki dari latar belakang yang berbeda. Dua lelaki yang sama-sama menyayanginya, sama-sama membuat Dira merasa nyaman dan tersanjung. Dua lelaki yang terang-terang menawarkan cintanya, dan mau nggak mau gadis itu harus memilih salah satunya.
Suka banget dengan penuturan tiap kalimatnya. ringan, ngalir dan ngena. hal-hal kecil yang kadang terlewatkan, bisa dilukiskan manis banget sama penulisnya,
contohnya nih ya...
Irham  merasakan  kebahagiaan  seakan  sentuhan  itu
menghadirkan getar cinta.  Irham  menatap  Dira  dengan
dalam.  Apakah  cinta  itu  memang  sebuah keharusan?  Atau
terlahir  karenanya?  Yang  pasti,  keharusan  berbeda  dengan
paksaan. Dan nyatanya cinta bukanlah paksaan.


atau

Memeluknya dari jok  belakang,  dibelai  lembut  semilir  angin  malam,
setidaknya inilah kehangatan yang dia kenal.  


Dan salah satu part yang bikin nyesek adalah ketika Dira panik dan akhirnya ikut terjun ke luar yang penuh demonstran, dan salah seorang dari lelaki yang menyayanginya datang.
“Aku  sayang  kamu,  Ra.  Aku  gak  mau  kamu terluka!  Ayo,  aku  antar  kamu  pulang!”  Tegasnya.
Namun  Dira  kembali  menepisnya,  “Lepas!!” Bentaknya.  Hening  sejenak.  “Tolong  pahami  aku  juga, ***...”  Dira  meneteskan  air  mata,  “aku  sayang  ***.  Aku gak  mau dia  terluka.”

Cinta segitiganya ngena banget yang di sini.
Lagi-lagi cinta haris memilih. Ada yang bahagia, ada pula yang bertepuk sebelah tangan. Ketulusan dan pengorbanan banyak, memang belum menjamin seseorang mendapat apa yang didamba. 
Setelah membaca Iqra! dan Hanif, baca Revolusi terasa ringan banget. Pemikiran kritis penulisnya tentang krisisnya Indonesia masih terasa, namun khas cintanya juga dapet banget.
Sukses Terus buat Kak Reza Nufa, ditunggu kelahiran novel selanjutnya :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar