Rabu, 18 Juli 2012

Keanekaragaman Hayati


 Definisi Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati atau biodiversity, adalah semua kehidupan di atas bumi ini baik tumbuhan, hewan, jamur dan mikroorganisme, serta berbagai materi genetik yang dikandungnya dan keanekaragaman sistem ekologi di mana mereka hidup.

Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai dari organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi.


2.      Tingkatan Keanekaragaman Hayati

a)      Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
Gen merupakan bagian kromosom yang mengendalikan ciri atau sifat suatu organisme yang bersifat diturunkan dari induk/orang tua kepada keturunannya. Gen pada setiap individu, walaupun perangkat dasar penyusunnya sama, tetapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya. Susunan perangkat gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu individu dalam satu spesies.
Banyak faktor penyebab terjadinya keanekaragaman gen, salah satunya perkawinan antara dua individu makhluk hidup sejenis. Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietas yang terjadi secara alami atau secara buatan.
Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) suatu individu di samping ditentukan oleh faktor genetiknya (genotip). Sedangkan keanekaragaman buatan dapat terjadi antara lain melalui perkawinan silang (hibridisasi).
b)      Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis
Cara mengetahui keanekaragaman hayati tingkat jenis pada tumbuhan atau hewan, dapat diamati, antara lain ciri-ciri fisiknya. Misalnya bentuk dan ukuran tubuh,warna, kebiasaan hidup dan lain-lain.
c)      Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem
Secara struktur komponen dalam ekosistem meliputi komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup mulai yang bersel satu (uni seluler) sampai makhluk hidup bersel banyak (multi seluler) yang dapat dilihat langsung oleh kita. Komponen abiotik meliputi iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dan kelembaban.
Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu melakukan hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun makhluk hidup dengan  lingkungnnya atau komponen abiotiknya. Hubungan timbal balik ini menimbulkan keserasian hidup di dalam suatu ekosistem.

3.      Kekayaan Jenis Hayati di Indonesia

Indonesia adalah negara yang memiliki keragaman hayati terbesar di dunia untuk darat dan laut. Dari 1,5 juta spesies yang telah diidentifikasi di muka bumi ini hampir setengahnya ada di Indonesia untuk ikan dan moluska, tidak kurang dari 30% untuk serangga dan reptilia, 25% untuk fungi, atau secara total setidaknya 20% dari keragaman hayati dunia ada di Indonesia.
Kekayaan hayati Indonesia dimungkinkan oleh beberapa hal, yaitu : letaknya diantara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudera (Pasifik dan Hindia); jumlah pulaunya yang amat banyak; serta sifat-sifat geografisnya yang unik.
Indonesia tidak hanya merupakan negara mega biodiversity tetapi juga mempunyai tingkat endemisme yang tinggi.
Keanekaragaman ekosistem menghasilkan keanekaragaman spesies. Walaupun menempati hanya 1,3 % wilayah daratan bumi, Indonesia memiliki 17% dari seluruh jumlah spesies dunia.
Keanekaragaman hayati merupakan sumberdaya yang sangat penting bagi kehidupan sosial-ekonomi dan kebudayaan masyarakat Indonesia maupun bagi negarasecara keseluruhan.
Penyebaran Flora Fauna di Indonesia tumbuhan atau flora Indonesia termasuk dalam pengaruh flora Asia dan Australia yang terbagi dalam tiga zona. Flora zona barat didominasi suku Dipterocarpaceae yang meliputi Pulau Sumatera dan sebagian Kalimantan (dipengaruhi vegetasi Asia), pada zona timur dipengaruhi vegetasi Australia yang meliputi pulau-pulau Maluku, Nusa Tenggara dan Irian Jaya. Antara kedua zona tersebut adalah zona peralihan meliputi pulau Jawa dan Sulawesi yang didominasi suku Araucariaceae, Myrtaceae dan Verbenaceae

4.      Nilai Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati memiliki nilai yang sangat tinggi untuk kehidupan manusia. Dengan potensi nilai yang menguntungkan, diharapkan kita mampu mengolah kekayaan keanekaragaman hayati tersebut.
a.       Pasokan Makanan
Dari sekian banyak jenis flora dan fauna yang tersebar di berbagai wilayah, hanya beberapa spesies hewan yang telah didomestikasi untuk produksi makanan. Pada dasarnya semua protein dari hewan hanya berasal dari domestikasi hewan liar yang pernah dilakukan oleh manusia, termasuk proses pemuliaannya.
Begitu pula dengan tanaman. Hanya sebagian kecil tanaman di dunia telah dimanfaatkan untuk bahan makanan dalam skala besar. Kurang lebih 10.000-50.000 spesies diperkirakan dapat dimakan, tetapi hanya sedikit sekali yang telah dipergunakan sebagai makanan manusia.

b.      Produk pestisida alami
Banyak tumbuhan tropis menghasilkan bahan kimia. Masyarakat lokal telah menemukan banyak tumbuhan berguna sebagai racun atau obat-obatan.
Tuba.(Deris)- Dipergunakan untuk meracun ikan, mengandung rotenone. Pohon mamba (Azadirachta indica) - Sebagai sumber insektisida (azadirachtin), fungisida dan spermasida dan berharga untuk pengendalian kelahiran.

c.       Obat-obatan
Potensi untuk menemukan senyawa obat-obatan pada organisme liar sangat besar dan memberikan salah satu alasan untuk konservasi biodiversitas. Ini terutama di hutan tropis. Sesungguhnya industri farmasi lebih tergantung pada produk alami. Kurang lebih seperempat obat-obatan yang beredar diambil secara langsung dari tumbuhan atau versi bahan kimia yang dimodifikasi dari senyawa tumbuhan. Kurang lebih 121 obat-obatan berasal dari tumbuhan tingkat tinggi, termasuk morfin, codeine, quinine, atropine, dan digitalis. Namun, kurang dari 1 % tumbuhan hutan tropis telah diuji sebagai sumber obat- obatan.

d.      Pupuk
Penelitian yang dilakukan baru-baru ini telah berhasil mengidentifikasi spesies
bakteria dari lautan dalam yang mampu menambat nitrogen, mengonversinya menjadi bentuk yang dapat dipergunakan sebagai pupuk.

e.       Bahan Baku Rumah Tangga/ Industri
·         Serat,  misal : ulat sutera,
·         Pelapis (coating), misal : lak Adesif.
·         Casein, protein dan tanin telah dipergunakan secara intensif sebagai lem untuk industri.
Biopolimer, terutama polimer seperti plastik telah dihasilkan dari bakteri dan secara teoritis dapat dihasilkan oleh tanaman. Sehingga senyawa kimia ini dapat diproduksi dengan menumbuhan tanaman tertentu.

5.      Manfaat Keanekaragaman Hayati Bagi Lingkungan
Tumbuhan menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen,sehingga mengurangi pemanasan global karena CO2. Semua manfaat ini adalah gratis dan biasanya diterima apa adanya (taken for granted) dan baru disadari kalau tidak memberikan manfaat lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar