Kamis, 22 Oktober 2015

Kamu (masih) temanku

Hari kemarin kita dipertemukan dalam suatu kepentingan yang sama. Aku tak mungkin pura-pura tak mengenalmu karena nyatanya kita pernah hidup bersama. Jika kau tanya bagaimana suasana hatiku, kan kujawab "aku benci suasana hati seperti ini. Benci dan amarah berlarian". Aku tak membencimu. Aku takkan pernah berhak marah padamu. Di sini tak ada kesalahan. Namun jika memang harus ada yang dipersalahkan, tuduhkan saja pada keadaan. Dia yang mencipta suasana keruh seperti ini.
Dulu kita tak saling kenal, kemudian menjadi akrab. Sekarang doaku adalah semoga hatiku selalu bisa menerimamu tetap sebagai teman. Sekalipun kini kita sudah memandang berbeda satu sama lain. Semoga bahagia selalu dengan apa yang kau jalani sekarang dan seterusnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar