Rabu, 21 Oktober 2015

TAK LAGI SEPI



Pagi itu hujan turun tanpa permisi
Sang bayu pun tak luput mengiringi
Menggugurkan kembang-kembang durian

Pagi itu kau duduk pada bangku tua anyaman bambu
Menghirup panjang hawa dingin
Menghitung tetesan bening pada telapak tangan

Bahagia kulihat wajahmu
Senyummu mengembang rekah
Kau tak lagi sepi
Kau tak lagi sendiri

Pagi itu kau ditemani kiriman sang langit
Menyiram sejuk hati yang beku
Mengalirkan pikir yang tak lagi jernih

Tuhan,
Terima kasih atas hujan yang Kau beri
Karena hujan-Mu lah dia tersenyum
Karena hujan-Mu lah dia tak lagi sepi

2 komentar:

  1. Kirain karena hujan, dia baper, Mbak. HEHE.

    BalasHapus
  2. "kamu"nya itu suka banget sama hujan, jadi bahagia ketika ada hujan :D
    *maknanya kurang dalem ya mas? hehehe
    Makasih Mas Agus udah mampir :D

    BalasHapus