Jumat, 05 Agustus 2011

MEMBUAT ADEGAN PERTARUNGAN


Pemateri : Putu Felisia
Waktu : 15 Juli 2011 Pukul 16.00 (jam 4 lewat dikit waktu Bali)

SERUNYA BIKIN FIGHTING (DASAR-DASAR MEMBUAT ADEGAN PERTARUNGAN)



Kali ini saya mendapat giliran untuk membahas sesuatu yang sangat asyik buat dibahas. Fighting. Wew… I loveeee fighting (dalam novel). Singkatnya, yang namanya fighting atau selanjutnya saya sebut pertarungan saja, bisa dibilang seperti nyawa dalam menulis cerita-cerita bernafaskan action. Cakupan pertarungan sebenarnya sangat luas. Ada perang, pertarungan bersenjata, pertarungan tangan kosong, dll.

Jangan terkecoh dengan pemikiran pertarungan hanya ada di cerita action dan kriminal. Walau bukan asli action kriminal, novelis seperti Esti Kinasih tak jarang menggunakan adegan pertarungan dalam novel teenlitnya, yang tentunya bikin tambah seru (seperti adegan Ari dan Angga bertarung di novel Jingga dan Senja)
Biasanya, salah satu adegan yang paling sering digunakan dalam cerpen dan cerita umum, adalah pertarungan satu lawan satu, dalam jarak dekat < 5 meter. Pertarungannya biasanya berlangsung dengan/tanpa senjata. Membuatnya susah-susah gampang. Disini dibutuhkan ketelitian yang sangat jeli dalam membuat adegan, sehingga mau tidak mau kita harus menjadi koreo adegan kita sendiri. Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
  1. 1.      Setting.
 Umumnya, dalam pertarungan tangan kosong jarak dekat (bukan dalam pertandingan resmi) semua petarung akan berusaha mencari dan menggunakan apa saja di dekatnya sebagai senjata… Misalnya di bengkel, pasti ada yang berusaha meraih kunci besar atau dongkrak untuk mengubah posisi. Kuasai setting dengan baik untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Lantai, atap, barang-barang terdekat. Kemana si A akan terjatuh, kemana Si B akan mendapatkan celah untuk lari, apa bisa digunakan untuk melompat, dsb.
  1. 2.      Anatomi.
Belajar lagi Biologi, letak tulang selangka, letak lambung, susunan punggung, tangan, kaki. Anggota tubuh mana yang dapat dijadikan senjata, anggota tubuh mana yang memiliki kelemahan.
  1. 3.      Hukum Fisika
(untuk ini saya diajari oleh Mbak Yanet Fitri Sarbini).
Energi kinetik, hukum gravitasi, percepatan, kecepatan dan lain-lain. Menguasai teori pelajaran ini  akan membuat adegan lebih realistis.
  1. 4.      Kuasai teori gerakan-gerakan dasar
(kalau perlu kunjungi dojo(tempat latihan beladiri) terdekat)
Yang ini meliputi teori pukulan, tendangan, gerakan menghindar, arah serangan, kuda-kuda, dll.  Susah? Ada yang lebih gampang. Nonton film action, hehehe… film itu banyak sekali manfaatnya lho… daripada ribet dan pusing, nongkrongin Jacky Chan dan Tony Jaa itu lebih membawa manfaat. Coba lihat gaya Tony Jaa mematahkan tulang lawan di Tom Yung Goong. Kalau dibuat adegannya kira-kira seperti ini:
Tony menarik tangan berotot di dekatnya, memuntirnya keras-keras hingga berderak. Krak! Tulang itu patah dengan mudahnya…
Nah, itu dia dasar-dasar membuat adegan pertarungan yang sering saya gunakan. Susah-susah gampang, kan? Tapi pasti bisa! Selanjutnya, silahkan bereksplorasi dalam imajinasi dan mengolah kata-kata sehingga adegan-adegan yang dihasilkan semakin indah dan enak dibaca… Selamat BERTARUNG! Hiyaaaaaaaahhhhhhhh….




sumber : group Diskusi Fiksi.Menulis Fiksi.Membaca Fiksi (Universal Nikko+mayokO aikO)

1 komentar:

  1. Wah bagus tuh (Pake hukum fisika segala)
    Kunjung balik ya blog saya kokohnaxnetig.blogspot.com

    BalasHapus