Jumat, 05 Agustus 2011

Menciptakan Karakter Cerita

sumber : group Diskusi Fiksi.Menulis Fiksi.Membaca Fiksi (Universal Nikko+mayokO aikO)
Jumat Cendol (10 Juni 2011)

Pemateri: Divin Nahb

Judul: Menciptakan Karakter Dalam Sebuah Cerita

Syarat pembuatan karakter:
 1. DRAMATIC NEED.
Apa yang ingin dicapai TOKOH dengan menjadi seseorang yang dia inginkan sepanjang jalan cerita? Apa yang membuatnya menjadi seorang pembunuh, playboy, pengadu domba, mengubah penampilan dari wajahnya yang hancur, dan sebagainya.
 2. POINT OF VIEW.
Bagaimana TOKOH memandang segala sesuatu di sekitarnya? Dari sudut pandang yang seperti apa? Hal ini termasuk: bagaimana ia memandang soal nilai-nilai dasar sebuah keluarga, perawatan anak, kasih sayang dari orang tua, pertengkaran orang tua, jalian pertemanan, percintaan, pengabdian pada Tuhan, dan soal-soal di sekitar TOKOH. Ingat: Point of view menciptakan konflik.

 3. ATTITUDE.
Hal ini dapat diartikan sebagai sebuah sikap. Seperti apakah sikap TOKOH yang terbangun dari kejadian-kejadian yang dialaminya di dalam keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan komplek rumahnya, dan sebagainya.
 4. CHANGE.
Apakah SI TOKOH mengalami perubahan dalam cerita ini? Bila iya, seperti apakah perubahan-perubahan itu? Hal ini berarti penulis harus mampu melacak kembali segmen-segmen emosional dari karakter-karakter tersebut, dari awal hingga akhir.
Contoh pembuatan karakter kuat:
 1. DRAMATIC NEED
DIVIN ingin mengubah dirinya menjadi seorang cewek tomboy dan pemberani, untuk seorang cowok bernama VIN DIESEL yang sangat DIVIN cintai. Padahal DIVIN adalah seorang yang sangat lembut.
 2. POINT OF VIEW

DIVIN adalah seorang cewek yang menyayangi orang sekelilingnya. Dia akan membantu siapapun yang membutuhkannya.
Dalam POINT OF VIEW atau POV. Karakter DIVIN ada dalam pikiran.
 3. ATTITUDE
DIVIN bersikap. Dia lembut. Dia suka buat makanan untuk orang-orang. Bahkan, ketika dia jadi tomboy, karakternya baiknya tidak berubah.
 4. CHANGE
Perubahaan terjadi dalam diri DIVIN. Dulu, DIVIN yang takut lewat jalan raya karena ada PREMAN, sekarang jadi berani. Dan perubahan-perubahan lainnya lagi.


'Amalia' Df: Apakah karakter itu ditampilkan dalam deskripsi apa dialog?
Suker Divin: Deskripsi dan dialog. Interaksi kepada orang lain bisa terlihat bagaimana TOKOH tersebut berkarakter.
'Amalia' Df:  Apa perlu kita buat daftar karakter tokoh supaya tidak melenceng ?
Suker Divin: Buatlah karakter seluruh pemain yang hendak mbak tulis dalam naskah
'Amalia' Df: Jadi ditulis semua karakter termasuk karakter tokoh utama, pembantu, dan karakter orang yang cuma nongol sekali aja ? wah, banyak dong mbak Divin Nahb
Suker Divin: Figuran nggak usah atuuuuuh... entar yang 200 orang cuma lewat ditulisin satu-satu, bisa pingsan!!


Indah Prisilia Joedo: Bu guruuu!!!! apa itu berarti dari awal membuat skenario, kita harus sudah punya karakter masing-masing tokoh?? maksudnya, kita harus tau garis besar cerita, kemudian langsung menentukan tokoh-tokoh yang bermain disitu??
Suker Divin: Tepat sekali. Karakter harus hidup dari awal kamu mengerjakan naskah. Nanti akan diimprove waktu shoting. Semoga pemain yang main dalam naskahmu juga oke aktingnya.
Indah Prisilia Joedo: Jadi setelah tau garis besar cerita, kita langsung mendaftar nama-nama tokoh dengan karakternya masing-masing gitu ya?? misal Si A orang yang begini.. si B orang yang begini..  Tapi bu guru Divin Nahb, apa itu juga berarti karakter si tokoh utama itu harus mendominasi cerita kita??
Suker Divin: Tergantung. Kalau kamu mau buat cerita seperti film GIE, MALCOLM X, THE BOOK OF ELLY. Tentu peran utama akan mendominasi.


Eka Apriyani: Mbak saya paling sukar menciptakan karakter tokoh. Biasanya siapapun tokoh yg saya buat pasti akhir2ny karakter saya yg muncul. Yg mau saya tanyakan gimana supaya karakter saya tidak mengkontaminasi karakter tokoh dlm cerita. Makasih
Juliardi Ahmad: Gimana sih bikin karakter yang khas.. Soalnya aku sering kejebak kalau tokoh utama itu adalah 'aku sendiri'. Huaaaaa >< Suker Divin:  (Jawabannya sama untuk 2 pertanyaan ini) Gampang!! Perhatikan sekeliling teman-teman, Mbak. Perhatikan pula orang-orang yang tidak mbak kenal. Kalau lagi naik angkot perhatikan orang sekeliling (tapi, jangan tajam ya, entar disangka mbak itu copet lagi. hahaha). Perhatikan juga tempat yang sedang mbak pijak. Terminal, mall, salon, rumah sakit, dan sebagainya. Ambil karakter yang unik. Masalah mereka yang nggak biasa. Save di otak atau di message hp. Nanti diketik di komputer atau laptop. Jangan lupa nonton tv, bioskop, dvd. Penulis skenario harus banyak nonton untuk perkembangan imajinasi kita.


Lala Di Batas Maya: Bagaimana cara menyembunyikan kemarahan pada tokoh tp suasana yg tergambar terbaca 'ada kemarahan'. Seperti konflik istana di film korea itu lho.Kalo film indonesia apalagi sinetron kan kalo marah langsung main tangan.
Suker Divin: Nggak semua!! Perhatikan sinetron CINTA FITRI. Seorang Miska nggak selalu main tangan ketika sedang marah. Tapi, lihat ekspresinya yang kadang sangat dingin, membuat penonton ingin nabok dia. Nah, dari situ kita... bisa tau bahwa ketika kita menciptakan karakter yang ingin marah. Karakter seperti apa dulu. Tentu ketika aku marah lain dengan kamu. Mas Donatus A. Nugroho marah beda sama Ceko Spy marah. Atau Mas Mayoko Aiko marah tidak sama dengan Mas Putra Gara. Marah bisa dilakukan dengan menekan emosi. Contohnya film THE PATRIOT yang dibintangi MEL GIBSON. Lihat betapa marahnya dia ketika anaknya meninggal. Lihat eskpresinya.
Lala Di Batas Maya: Deskripsi mengenai ciri fisik tokoh termasuk penting tidak untuk menegaskan suatu karakter? Suker Divin: Bisa dijelaskan fisik karakter, tapi jangan panjang-panjang.
Lala Di Batas Maya : Maksudku cara menuangkannya secara kata2 teh.Apakah ditulis gamblang aksi mel gibson itu atau cukup ditulis tokoh marah.Kemudian sutradara yg mengarahkan.
Suker Divin: Deskripsikan. Berusaha jadilah sutradara dalam karyamu. Sehingga kamu bisa merasakan fell naskahmu. Karya yang berjiwa bisa terasa.

Nia Haryanto: Apakah semua syarat karakter tokoh utama itu harus selalu ada dalam sebuah cerita/skenario? Padahal cerita/skenario itu sangat pendek, misalnya FTV.
Suker Divin: Jelas dong. Misalkan Teteh mau buat karakter CINDY yang cupu menjadi cantik. Dia akan mengalami perubahan. Cara pandang dan sikap dia ke orang sekelilingnya juga akan mengalami perubahan. FTV banyak juga mengangkat masalah ini.

Bella Vlinder: Gmana caranya membuat krakter yang berlawanan jenis dengan kita?
soalnya aku selalu buntu kalo buat karakter cowok..
Suker Divin: Perhatikan semua teman cowokmu!! Bagaimana dia berjalan, berinteraksi, bahasa tubuhnya, cara pandangnya, cara bicaranya, cara bersikap jika ada masalah di depannya.

Adriana Tjandra Dewi:  Aku nyoba ... begini sudah mencakup 4 aturan di atas belum?
Dion, laki-laki 28 tahun. Tinggi ceking tapi atletis. Wajah Indonesia asli, rambut hitam sekuduk ikal. Ada sisa-sisa cukuran cambang. Matanya coklat tua, lembut dan han...gat. Pesilat tangguh yang tidak pongah, selalu membantu yang lemah. Pemilik sebuah toko buku dan agen majalah di seberang terminal. Baju favorit : kaos T shirt dan jeans biru gelap. Hidup mandiri, orang tuanya ustadz di Jawa. Mencintai perempuan yang ternyata bapaknya Densus 88.
Suker Divin:
DION
- laki-laki 28 tahun.
- Tinggi ceking tapi atletis.
...- Wajah Indonesia asli
- rambut hitam sekuduk ikal.
- Ada sisa-sisa cukuran cambang.
- Matanya coklat tua
- lembut dan han...gat.
- Pesilat tangguh yang tidak pongah,
- selalu membantu yang lemah.
- Pemilik sebuah toko buku dan agen majalah di seberang terminal.
- Baju favorit : kaos T shirt dan jeans biru gelap.
- Hidup mandiri,
- orang tuanya ustadz di Jawa.
- Mencintai perempuan yang ternyata bapaknya Densus 88.

Rozie Deedee: Apakah setiap akhir crita harus ada perubahan pada setiap tokoh,misal yang jahat menjadi baik atau sebaliknya,dan seberapa besar karakter tokoh mempengaruhi isi cerita,harus kah selalu ada antagonis dan protagonis?
Suker Divin: Baca lagi ya sayang. Apakah CHANGE harus terjadi dalam setiap naskah?  Satu lagi, tidak semua naskah selalu ada kontra antara protagonis dan antagonis. Banyak film yang semuanya protagonis. Tapi, mereka terbentur konflik batin. Contohnya film drama.

Lina Wijaya: Perlu ga sih dalam sebuah cerita kita bikin deskripsi tokoh2nya dulu, apa langsung nyebur aja ke cerita biar karakternya 'berkembang' sedemikian rupa...
Suker Divin: Perlu. Paling tidak ada dalam kerangka pikiran kita.
Gurita Sahzou: Mbak Manies; Aku belum mudheng,apa itu karakter..pengertian dan contoh? 
Suker Divin: Karakter itu apa yang melekat dalam diri seseorang. Contoh: GURITA: Sombong, playboy, suka mengejek orang.


Jacob Julian: Di karakter list harus ada keterangan karakternya juga kan?? kayak Jake(23) tampan, pirang?? gitu??
 Suker Divin: Iya jelaskan semuanya


Indah Prisilia Joedo: Oke, aku ngerti sekarang.. karena di film-film itu yang dibutuhkan justru point of view dari mereka yang namanya dijadikan judul film ya?? jadi kesannya mendominasi, tapi kalau cerita seperti NARNIA atau THE PATRIOT gitu jadi ada banyak po...int of view sesuai scene.. begitu kah Bu guru?? tapi kalau aku lihat di sinetron yang ada nih,, kok ceritanya jadi puanjaaangg gitu ya?? tiba-tiba tokohnya nambah-nambah lagii... sedangkan kalau film korea, tokoh mereka hanya itu-itu saja dalam satu film, tidak ada tambahan tokoh dan cerita mereka bisa keren-keren tuh. kenapa bisa begitu bu guru??
Suker Divin: Rating merajai sehingga penulis memasukkan karakter baru. Kalau kamu masuk ke industri pesinetronan Indonesia, kamu akan paham.  Episode Korea yang paling banyak berapa? Indonesia bisa sampai 700 episode!!


Nia Haryanto: Yayaya... ga harus pake adegan, dialog atau deskripsi... ekspresi dan emosi tadi bisa lebih mengirit waktu. begitu ya? :D
Suker Divin: Kalau membuat sinopsis tulis saja deskrpsinya, teh.

Lina Wijaya: Mba Divin Nahb sorry nih kalo saya bawel...sebagai penulis skenario, pernah ngga sih mba bosan gitu karena diminta membuat skenario yang panjanggg banget? Trus, menulis untuk permintaan produser apa cerita dari keinginan sendiri?

Suker Divin: Hal ini pernah didiskusikan aku, teh nimas, mas donatus, mas aiko, dan mas erry di kelas cendol. Begini, modal bicara dalam industri selain kemampuan. Kalau kita belum memiliki modal, ya kita harus mengikuti orang yang punya modal untuk memproduksi sebuah tayangan yang mereka inginkan.
Ada satu cara kita menghindar dari tayangan itu. Yaitu denga menolak menulis tayangan tersebut. Tapi, kalau kita idealis melulu dalam banyak cerita, maka kita nggak dapat job. Kecuali pemilik modal kagum dengan kegigihan kita untuk menciptakan karya yang kita bilang bermutu itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar